Ambon, MalukuPost.com – Warga muslim di Kota Ambon, kembali menggelar salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Merdeka, Rabu (10/04/2024). Salat Id itu perdana digelar setelah konflik Maluku 1999 atau 25 tahun silam.
dikutip dari detikcom, sejak pukul 06.30 WIT warga sudah memadati lapangan seluas 2,25 hektare tersebut. Ada yang datang seorang diri maupun bersama keluarga.
Tampak panitia pada sisi kiri dan kanan pintu masuk telah bersiaga. Mereka kemudian mengarahkan warga mengisi saf yang disediakan.
“Kita bersyukur setelah 25 tahun (pascakonflik sosial) akhirnya kita bisa kembali salat perdana di Lapangan Merdeka Ambon,” kata ustaz Muhammad Attamimi saat menyampaikan khotbahnya.
Dia mengatakan, inisiatif pelaksanaan salat Id ini datang dari Gubernur Maluku Murad Ismail. Kata dia, gubernur berharap salat Id ini bisa dilakukan secara rutin di Lapangan Merdeka.
“Gubernur Maluku (Murad Ismail) yang berinisiatif dan meminta salat id kembali digelar di sini (Lapangan Merdeka) sekaligus agar beliau bisa dekat dengan masyarakat di akhir masa jabatannya,” jelasnya.
Attamimi mengungkapkan ini merupakan momentum sakral dan karunia dari Allah SWT. Sebab tanpa karunianya salat ini tidak pernah akan terjadi.
“Ya Allah yang pemurah selalu berikan kami limpahan karunia-Mu. Tanpa izin dari-Mu di pagi hari ini kita tak bisa salat berjemaah di sini (Lapangan Merdeka),” ujarnya.
Di akhir khotbahnya, Attamimi mengajak umat muslim di Kota Ambon untuk bermohon dengan segala kemuliaan Allah SWT untuk disempurnakan anugerah Ramadan yang baru saja berlalu.
“Ya Allah, kami selalu mendambakan kemuliaan dan karunia-Mu ya Allah. Sempurnakan anugerah Ramadan ini yang ditutup dengan salat Id berjemaah,” ujarnya.
Sementara itu, jemaah salat id bernama Boy Ali mengaku sangat senang akhirnya salat Id bisa kembali dilaksanakan di Lapangan Merdeka. Dia mengatakan momentum saat ini seperti bernostalgia kembali saat masa kecil.
“Dulu kan waktu salat bersama ayah dan ibu. Kini sudah berbeda, datang bersama anak istri. Seperti bernostalgia kembali lagi ingat masa kecil,” jelasnya.
Dia menambahkan, Kota Ambon sudah benar-benar aman sehingga tidak perlu was-was lagi. Bagi Ali, ini juga merupakan bukti toleransi dan kemajemukan di Kota Ambon sebab lokasi lapangan berdekatan dengan Gereja Maranatha.
“Ini bukti toleransi antar umat beragama di Kota Ambon, Maluku. Ambon sudah damai jadi sudah seharusnya hilangkan rasa was-was,” ungkapnya.