Ambon, MalukuPost.com – Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia dibawah sorotan tema “Ekosistem Restorasi”, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Dinas Lingkungan Hidup menyerahkan bantuan mangrove dan anakan pohon buah berupa rambutan aceh dan durian, kepada Lantamal IX Ambon 50 anakan mangrove, Ketua Sinode GPM 200 anakan durian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku 200 anakan durian, Ketua Presidium Wanita Katolik RI RI DPD Maluku 200 anakan durian, masyarakat adat negeri soya 100 anakan rambutan aceh, restoran sari gurih 50 anakan mangrove, dan komunitas pecinta alam 100 anakan rambutan aceh.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar, dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang mengatakan tema “Ekosistem Restorasi” yang diangkat dalam peringatan hari lingkungan hidup tahun 2021 sejalan dengan langkah-langkah Indonesia dalam arti luas.
“Langkah-langkah Indonesia dalam arti luas, yaitu pengelolaan lingkungan dan kehutanan meliputi restotasi, rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim, memastikan pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya dalam pemulihan ekonomi nasional melalui kegiatan padat karya, penanaman serta rehabilitasi mangrove dan restorasi gabut,” katanya.
Menurutnya, restorasi hutan untuk mengatasi krisis lingkungan elemen udara, air dan tanah, tutupan lahan serta restotasi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan dalam hal nilai kebijakan, pendekatan program pembiayaan dan teknis operasional berdasarkan kebutuhan lapangan dan utama menjaga segenap tumpah darah dan bangsa, serta memajukan kesejahteraan umum, selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam upaya ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian dan keadilan.
“Untuk itu peringatan hari lingkungan hidup menjadi moment penting bagi untuk terus mengugah, menumbuhkan serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik tentang ekosistim pengelolaannya secara optimal. Melalui momentum hari lingkungan sedunia ini diharapkan menambah semangat kita untuk senantiasa untuk terus memperbaiki diri dalam berperilaku adil terhadap lingkungan,”bebernya.
Bakar menambahkan, lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan pemangku kepentingan, khususnya ditingkat lokal sehingga masyarakat berdaya dalam mengatur dan mengelola lahan tempat mereka lebih baik, serta pemberdayaan masyarakat berkontribusi memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi aktif dalam restorasi ekosistem.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Roy Siuta dalam sambutannya, mengatakan restorasi ekosistem memberikan pesan, bahwa kelestarian ekosistim menjadi penting untuk semua generasi.
“Artinya semua wajib melakukan dan melaksanakan kegiatan restorasi dalam rangka menjaga dan memelihara lingkungan hidup untuk generasi yang saat ini maupun akan datang,”ungkapnya.
Dijelaskan Roy, menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan maupun yang nanti akan dilaksanakan, berupa pemasangan jaring sampah pada lima muara sungai di teluk Ambon, transparansi terumbu karang yang akan difokuskan di teluk Ambon, dan penanaman 1000 mangrove dan anakan pohon, costal clean up, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran untuk melaksanakan pengelolaan sampah perlindungan lingkungan termasuk sumber air.
“Semua ini kita lakukan agar kedepan Maluku tetap lestari, tetap terjaga dalam rangka memberikan warisan lingkungan hidup yang baik dan sehat kepada semua generasi,”pungkasnya.