Negeri Soya Kembali Terdaftar Ikut Lomba Prokim Tahun 2023

rapat pemdes soya
Rapat koordinasi Desa, Negeri Dusun yang mengikuti lomba Proklim Tahun 2023 bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon dan Provinsi Maluku, baru-baru ini, di Kantor DLH Kota Ambon

Ambon, MalukuPost.com – Negeri Soya kembali terdaftar untuk mengikuti Lomba Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2023 bersama dengan beberapa desa dan dusun di Kota Ambon. Negeri Soya sudah mengikuti lomba ini sejak tahun 2021 dan 2022. Selama dua tahun berturut-turut Soya berhasil menyabet Sertifikat Proklim Utama.

Kepala Pemerintah Negeri Soya, John L. Rehatta menyatakan, kedua sertifikat tersebut membuktikan bahwa Negeri Soya telah aktif melakukan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim secara terintegrasi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRC).

“Jadi untuk tahun 2021 kita ikutsertakan RW.001 yang berlokasi di Dusun Soya Atas dan di tahun 2022 lokasinya di RW.007 pada Dusun Tabea Jou,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima media ini, Senin (14/08/2023).

rapat pemdes soya2Menurut Rehatta, untuk tahun 2023 lokasi penilaian perlombaan diikutsertakan pada RW.003 Dusun Kayu Putih-Dusun Hasat dan merupakan salah satu lokasi yang terbesar di Negeri Soya, sehingga saat ini masyarakat disekitar lokasi telah bahu-membahu dalam rangka mempersiapkan diri dan lingkungan menghadapi perlombaan, dimana akan ada tim penilai, baik dari Kementerian Lingkungan Hidup RI maupun dari Dinas LH Provinsi dan Kota Ambon yang pada saatnya akan turun ke lokasi.

“Karena sudah dua kali kita ikut dan pendapat Sertifikat utama, maka untuk di RW.003 akan mengambil pelajaran dari dua RW yang sudah lebih dulu. Tim Proklim untuk RW.003 sudah dibentukan dan di-SK-kan,” ungkapnya.

Dijelaskan Rehatta, pertanyaannya, kenapa Negeri Soya yang begitu besar, namun dalam ikutserta dalam lomba Proklim hanya berdasarkan wilayah alias RW/Dusun, karena jika langsung dalam skala negeri maka kemungkinan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya hal-hal yang mengenai perubahan iklim dan langkah-langkahnya, pasti akan kurang.

“Tapi, bila kita mengambilnya per RW maka saya sangat yakin itu secara tidak langsung membentukan kesadaran masyarakat mengenai bagaimana kita menjaga lingkungan kita. Sudah pasti, pada saatnya kita akan berlomba dengan mengatasnamakan Negeri Soya secara keseluruhan,” tandasnya.

rapat pemdes soya3Rehatta mengakui, perubahan iklim yang berlangsung di dunia sangat memprihatinkan. Untuk itu sudah barang tentu berbagai upaya telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan, pegiat dan aktivis lingkungan, serta masyarakat secara umum yang menyadari akan pentingnya agenda menyelamatkan bumi sebagai tempat tinggal seluruh umat.

“Proklim adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain, untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan Emisi GRK serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah,” bebernya.

Rehatta menambahkan bahwa wujud kepedulian masyarakat di Negeri Soya akan lingkungan antara lain, pengendalian kekeringan, peningkatan ketahanan pangan, pengendalian penyakit terkait iklim, pengelolaan sampah, budidaya pertanian, peningkatan tutupan vegetasi sampai pada pencegahan kebakaran hutan.

“Progran ini sangat baik akan akan terus kita dukung dalam rangka mengahadapi perubahan iklim dengan cuaca-cuaca yang ekstrim, sebab kita lihat saja saat ini musim panas dan musim hujan sudah tidak beraturan. Saya berharap kita semua bergandengan tangan untuk membuat lingkungan kita lebih baik lagi,” pungkasnya.

Pos terkait