Waeekerta, Buru, MalukuPost.com – Desa Waekerta di Kecamatan Waeapo menjadi pusat perhatian pada Minggu (16/11/2025) ketika ratusan peternak, kelompok tani, penyuluh, dan masyarakat berkumpul dalam Festival Hewan Ternak 2025 yang dirangkaikan dengan pencanangan Transfer Embrio, Inseminasi Buatan (IB), serta uji coba drone pertanian. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam peta pembangunan peternakan dan pertanian modern di Kabupaten Buru.
Acara yang digelar kelompok masyarakat dan peternak, dan didukung Dinas Pertanian Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kabupaten Buru itu dihadiri Wakil Bupati Buru, Anggota DPRD Provinsi Maluku Dalli Fahrul Syarifudin, Anggota DPRD Kabupaten Buru Barokah, ST, Forkopimcam Waeapo, para kepala desa se-Kecamatan Waeapo, organisasi pemuda, hingga kelompok masyarakat dari berbagai dusun.
Dorong Lompatan Besar Peternakan Buru
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku menekankan bahwa festival ini bukan sekadar ajang kontes ternak, tetapi ruang edukasi dan percepatan transformasi teknologi peternakan Buru.

Ia menambahkan bahwa dukungan Gubernur Maluku terus mengalir dalam bentuk dorongan modernisasi teknologi, termasuk percepatan penyediaan bibit unggul guna mendongkrak populasi dan kualitas produksi ternak di Maluku.
“Transfer Embrio yang kita canangkan hari ini adalah bukti keseriusan kita menghadirkan peternakan modern. Buru menjadi lokomotif transformasi peternakan Maluku,” katanya.
Drone Pertanian Menjadi Magnet Baru
Selain kontes ternak, perhatian peserta tertuju pada trial drone pertanian, sebuah terobosan yang diperkenalkan kepada petani untuk meningkatkan efisiensi penyemprotan pestisida dan pupuk cair.

Bagi masyarakat Buru yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, teknologi ini dinilai dapat membantu memperbaiki produktivitas dan mengurangi beban tenaga kerja manual.
Populasi Sapi Buru Terus Meroket
Sementara itu, Wakil Bupati Buru dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat.
Ia menegaskan bahwa teknologi Transfer Embrio dan IB telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan populasi ternak.
“Per Desember 2024, populasi sapi Bali dan sapi hasil IB mencapai 24.836 ekor, meningkat dari 16.192 ekor pada tahun sebelumnya. Ini kemajuan yang sangat membanggakan,” ujarnya.
Ia optimistis, dengan masuknya teknologi Transfer Embrio dan pendampingan berkelanjutan, populasi sapi unggul di Buru akan meningkat lebih cepat.
“Saya berharap peternak tidak hanya fokus menjadi juara kontes, tetapi terus meningkatkan kualitas ternak untuk memenuhi kebutuhan pangan Maluku,” tambahnya.
Simbol Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Festival Hewan Ternak 2025 di Waekerta menjadi gambaran nyata sinergi antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Buru, yang terus mendapat perhatian khusus dari Gubernur Maluku terkait penguatan sektor peternakan dan pertanian.
Kegiatan ini diharapkan membuka jalan bagi lahirnya generasi peternak dan petani modern yang melek teknologi, sekaligus mendorong Buru sebagai salah satu pusat produksi pangan strategis di Maluku.
Dinas Pertanian Provinsi Maluku menutup kegiatan dengan harapan bahwa festival ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengadopsi teknologi baru demi menciptakan sektor pertanian dan peternakan yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan.


