Warga Diminta Waspada Akibat Buaya Dua Meter Muncul Berulang Kali di Morella

Pemerintah Negeri Morella Harap BKSDA Bertindak Cepat

Morella, MalukuPost.com — Warga Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, dibuat resah setelah kemunculan seekor buaya di pesisir negeri itu terjadi secara beruntun dalam sepekan terakhir. Pemerintah Negeri Morella telah mengeluarkan laporan resmi kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku untuk segera melakukan penanganan dan pengamanan satwa liar tersebut agar tidak mengancam keselamatan warga.

Dalam surat bernomor 140/470.SP/NM.X/2025, tertanggal 15 November 2025 yang ditandatangani Kepala Pemerintahan Negeri Morella, Fadil Sialana, menyebutkan buaya pertama kali terlihat oleh warga pada Kamis, 13 November 2025 sekitar pukul 10.00 WIT di pesisir Hatulewelua. Kemunculan itu bukan yang pertama. Dua hari sebelumnya, pada Selasa, 11 November 2025 sekitar pukul 13.00 WIT, warga juga sempat mendapati seekor buaya di lokasi yang sama.

Buaya yang muncul dilaporkan memiliki panjang sekitar dua meter, dan berada cukup dekat dengan area aktivitas warga. Lokasi penampakan berada di sekitar Dusun Seithlale, kawasan pesisir yang kerap digunakan masyarakat untuk melintas, melakukan aktivitas harian, hingga menjadi tempat bermain anak-anak.

Informasi kemunculan buaya dengan cepat menyebar di tengah masyarakat dan memicu kekhawatiran. Sejumlah warga mulai membatasi aktivitas di pesisir, terutama pada pagi dan sore hari ketika lokasi tersebut ramai dilewati masyarakat.

“Buaya itu muncul tidak jauh dari tempat warga biasa mengambil air, memancing, dan mencari kerang. Ini membuat masyarakat takut dan memilih menjauhi area pesisir,” demikian laporan dalam surat resmi pemerintah negeri.

Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu mobilitas warga serta memicu potensi konflik manusia–satwa yang selama ini relatif jarang terjadi di Negeri Morella.

Menanggapi keresahan warga, Pemerintah Negeri Morella mengambil langkah cepat dengan menyurati BKSDA Maluku. Dalam surat itu, pemerintah negeri meminta agar dilakukan investigasi lapangan untuk mengidentifikasi titik kemunculan dan habitat sementara buaya.

Satwa tersebut ditangkap atau diamankan, guna mencegah ancaman terhadap keselamatan warga. Serta perlu dilakukan relokasi ke habitat yang lebih aman dan sesuai standar konservasi.

Pemerintah negeri menegaskan, langkah itu perlu segera diambil karena lokasi kemunculan berada di ruang publik yang sering digunakan masyarakat luas.

Selain menyurati BKSDA, pemerintah negeri juga mengirimkan tembusan kepada Kepala Seksi Konservasi BKSDA Maluku di Ambon, Camat Leihitu di Hila, Danramil Kecamatan Leihitu di Hitu, Kapolsek Leihitu di Hitu

“Langkah koordinasi ini dilakukan agar pengawasan kawasan pesisir lebih diperketat, sekaligus memastikan bahwa unsur keamanan di tingkat kecamatan dan TNI–Polri dapat memberi dukungan bila diperlukan,” ujar sialana dalam surat tersebut.

Pemerintah Negeri Morella dalam keterangannya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan, Tidak melakukan aktivitas sendirian di sekitar lokasi penampakan, Mengawasi anak-anak saat bermain di kawasan pantai. Serta melaporkan kembali jika melihat kemunculan buaya di lokasi lain.

“Upaya ini dilakukan untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan dan mengurangi risiko interaksi manusia dengan satwa liar,” tandas sialana.

Kemunculan buaya di kawasan pesisir Maluku bukan hal yang sering terjadi, namun dalam beberapa tahun terakhir beberapa laporan muncul di sejumlah wilayah. Perubahan habitat dan degradasi lingkungan diduga menjadi salah satu pemicu pergerakan satwa menuju pemukiman warga. Dalam banyak kasus, buaya akan mendekati area manusia untuk mencari makan atau akibat terganggunya habitat alami mereka.

Jika penanganan tidak dilakukan dengan cepat, potensi ancaman keselamatan manusia akan semakin besar.

Warga Morella berharap agar BKSDA Maluku segera turun ke lapangan melakukan tindakan pengamanan sekaligus relokasi buaya tersebut. Keberadaan buaya di pesisir jelas menghambat aktivitas masyarakat yang bergantung pada laut dan pesisir dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Pemerintah Negeri Morella menegaskan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait hingga situasi kembali aman.

Pos terkait