Tidak Mudah Membina Olahraga Layar Di Maluku

Ambon, Maluku Post.com – Dihujani renteten kritikan dari para pemerhati olahraga, Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Maluku Arie Sahetapy hanya santai menanggapinya.

Baginya kritikan itu wajar sebagai wujud dari kemerdekaan mengeluarkan pendapat di Negara ini. Namun, sarannya, para komentator maupun pemerhati olahraga mesti mengetahui secara detail mengapa layar sulit berkembang di Maluku.

“Saya santai saja menanggapi kritikan para pemerhati olahraga tentang mengapa Porlasi Maluku tak pernah bina atlet, tetapi mengharapkan dana pembinaan dari KONI Maluku. Saya pahami itu karena mereka tidak tahu kalau urus dan bina layar di Maluku tidak segampang yang dibayangkan mereka atau banyak orang,” tutur Sahetapy kepada Maluku Post, Minggu (13/7).

Sahetapy mengemukakan kendala pembinaan layar di Maluku semata-mata disebabkan minimnya dukungan anggaran KONI Maluku, padahal peralatan layar relatif mahal karena dibeli dengan kurs Dolar Amerika Serikat.

“Bayangkan saja, jangankan dana pembinaan, uang insentif saja tak pernah saya terima. Bina atlet layar itu butuh biaya besar, sementara KONI Maluku saja tak pernah memberikan bantuan sedikitpun.”tandasnya.

Dijelaskan pula, banyak perahu di kompleks TNI-AL di Halong mungkin tinggal rusak saja karena tak pernah digunakan hingga saat ini. Darimana biaya latihan yang jumlahnya tidak sedikit ini.

“Semua orang boleh komentar sesuka perut, tetapi mereka tidak tahu apa yang saya rasakan dan alami selama ini. Sebenarnya saya sudah capek jadi ketua umum Porlasi Maluku. Biarlah nanti waktu yang membuktikan, apakah pernyataan saya ini benar atau tidak,” pungkasnya pasrah. (09/tim)

Pos terkait