Kontingen Maluku Pernah Raih 224 Medali Dalam 17 Kali PON

tabel medali
Tabel perolehan medali kontingen Maluku dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) dari masa ke masa,

Laporan Rudi Fofid-Ambon

Malukupost.com – Sepanjang jalan sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON), Maluku pernah ikut PON II sampai PON XIX. Dari 17 kali partisipasi, secara total Maluku sudah memboyong 224 medali. Rinciannya, medali emas 57 keping, perak 60 keping, dan perunggu 107 keping.

Jika dibuatkan rata-rata perolehan medali dengan bilangan pembagi 17 (17 kali berpartisipasi), maka setiap kali PON, rata-rata jumlah medali yang diperoleh Maluku adalah 3,35 emas, 3,53 perak, dan 6,29 perunggu. Artinya, saban kali berpartisipasi, Maluku pulang membawa total rata-rata jumlah medali sebanyak 13,18 keping.

Angka rata-rata 13,18 keping tidak berbeda jauh dengan nilai tengah perolehan medali. Jumlah medali paling sedikit yaitu dua keping, dan paling banyak 28 keping. Penjumlahan 2 dan 28 adalah 30. Jika dibagi dua, maka nilai tengahnya 15.

Dari angka rata-rata perolehan medali tersebut, kontingen Maluku mencapai peringkat rata-rata di urutan 16.
Urutan 16 ini, tidak berbeda jauh dari nilai tengah peringkat tertinggi dan terendah. Prestasi terbaik Maluku adalah peringkat 9, dan paling terpuruk adalah 25. Penjumlahan 9 dan 25 adalah 34. Jika dibagi dua, hasilnya 17.

DUA KALI HAMPA EMAS

Meskipun sudah langganan medali, tercatat Maluku pernah hampa medali emas sebanyak dua kali. Pertama kali terjadi pada PON II, Maluku baru pernah mengirim kontingen. Saat itu, Maluku meraih dua keping medali bersejarah yakni medali perak lari 1.500 meter putera oleh J. Bernardus dan medali perunggu oleh tim bola keranjang putera.

Situasi hampa emas dipecahkan Willy Tomasoa saat menjadi perempuan tercepat Indonesia dalam PON III tahun 1953 di Medan. Akan tetapi pada PON IV di Makassar, Maluku kembali hampa emas. Pulang dengan lima medali, Maluku hanya membawa tiga perak dan dua perunggu.

Selama 30 tahun, perolehan medali emas hanya berputar pada angka nol, satu, dan dua. Tidak pernah Maluku mencapai angka tiga untuk raihan emas. Dari PON II sampai PON VII, perolehan medali emas adalah 0, 1, 0, 2, 1, 2, 2. Bagai terpaku “kutukan”. Maluku tidak pernah mencapai tiga medali emas.

Barulah pada PON X di Jakarta tahun 1981, Maluku berhasil membebaskan kutukan tersebut. Untuk pertama kali, Maluku meraih delapan medali emas. PON berikutnya, angka emas berkurang satu menjadi tujuh, tetapi dua kali PON berikut, lagi-lagi Maluku hanya meraih dua emas.

Setelah itu, sejak PON XIV tahun 1996 di Jakarta sampai sekarang, Maluku tidak pernah kembali ke angka dua medali emas. Artinya, sudah 25 tahun, Maluku terbebas dari “kutukan dua”.

PESTA EMAS

PON X tahun 1981 di Jakarta adalah kenangan manis bagi para petinju Maluku. Saat itu, Maluku menempatkan delapan finalis di babak final. Tujuh petinju termasuk Elly Pical dan Herry Maitimu, berturut-turut menaklukkan lawan-lawan di babak final. Satu-satunya finalis asal Maluku yang kalah di final adalah Benny Keliombar. Ie kalah angka dari rival abadi Benny Maniani.

Tujuh emas dari cabang tinju, masih ditambah satu emas dari cabang golf. Pegolf Maluku Ny. Tobing berhasil merebut satu emas, sehingga Maluku meraih delapan emas. Capaian delapan medali emas ini adalah rekor tertinggi yang pernah diraih kontingen Maluku selama berpartisipasi di PON.

TIGA KALI, SABET 20-AN MEDALI

Sepanjang penyelenggaraan PON, kontingen Maluku pernah menyabet 20 medali atau lebih. Akumulasi medali emas, perak, dan perunggu terbanyak pertama kali terjadi tahun 1985 pada PON XI di Jakarta. Saat itu Maluku meraih tujuh emas, lima perak, dan delapan perunggu, sehingga total sebanyak 20 medali.

Sebelas tahun kemudian, dalam PON XIV di Jakarta tahun 1996, Maluku hanya merebut empat medali emas. Meskipun demikian, para atlet juga meraih enam perak, dan 18 perunggu. Dengan begitu, jumlah total medali yang dibawa ke Maluku sebanyak 28 keping. Inilah rekor jumlah medali terbanyak yaang pernah digondol kontingen Maluku sepanjang keikutsertaannya di PON.

Pada saat PON XVII di Kalimantan Timur tahun 2008, Maluku nyaris mengulang prestasi yang sama. Jumlah medali yang didapat para atlet yakni enam emas, dua perak, dan 16 perunggu. Total medali sebanyak 24 keping.

PERINGKAT 9 HINGGA 25

Pada periode-periode awal penyelenggaraan PON, kontingen Maluku selalu berada di urutan sembilan, sepuluh, dan sebelas. Posisi ini bertahan selama 26 tahun, dari PON II tahun 1951 sampai PON IX tahun 1977. Setelah itu, posisi Maluku terus merosot ke posisi 14, 17, bahkan 24.

Kontingen Maluku lantas berjuang memperbaiki peringkat. Dari peringkat 24, Maluku kemudian naik satu tingkat di urutan 21, lalu kembali ke angka belasan, 17, tahun 2000 di Jawa Timur. Posisi ini cukup mencengangkan sebab saat itu, Maluku sedang dilanda konflik. Dengan persiapan minim, Maluku bisa memberbaiki posisi dari 21 ke 17.

Ternyata, masih dalam suasana pasca konflik, dengan persiapan minim pula, Maluku terpuruk ke urutan 25. Inilah peringkat terendah yang pernah dicapai kontingen Maluku. Setelah bertengger di urutan 25, Maluku lantas terpaku di angka 20. Dalam 12 tahun terakhir ini, tiga kali Maluku menempati peringkat 20. (Malukupost/ANRI/Wikipedia/berbagai sumber)

Pos terkait