Ini Penyebab BPBD Maluku Fasilitasi Empat Kabupaten/Kota Peringati HKBN

Ambon, Malukupost.com - Dari 11 kabupaten/kota yang ada di Maluku, hanya empat daerah saja yang difasilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional (HKN) 2018, yang akan berlangsung pada tanggal 26 April 2018. "Empat kabupaten/kota tersebut yaitu, Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru,"ujar Kepala BPBD Maluku Farida Salampessy di Ambon, Rabu (25/4).

Ambon, Malukupost.com – Dari 11 kabupaten/kota yang ada di Maluku, hanya empat daerah saja yang difasilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2018, yang akan berlangsung pada tanggal 26 April 2018.

“Empat kabupaten/kota tersebut yaitu, Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru,”ujar Kepala BPBD Maluku Farida Salampessy di Ambon, Rabu (25/4).

Menurut Salampessy, pihaknya mengalami keterbatasan anggaran sehingga hanya dipilih empat daerah di Maluku yang difasilitasi untuk memperingati HKBN. Dan sudah tentu, daerah yang tidak difasilitasi akan menggunakan ABPD setempat.

“Jadi kita akan berikan secara bergilir, kalau tahun hanya empat daerah tersebut, maka di tahun depan akan diberikan untuk daerah lain,”ucapnya.

Dijelaskan Salampessy, menjelang HKBN, sesuai arahan Plt Gubernur Zeth Sahuburua, tanggal 19 April 2018 lalu bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM.  Selain itu, walaupun telah ditetapkan tanggal 26 April sebagai peringatan HKBN, namun pihaknya menyelenggarakannya pada tanggal 27 April.

“Pada tanggal 26 April ada rapat di KPU Provinsi Maluku, jadi tanggal 27 April itu hanya khusus bagi OPD di Kantor Gubernur saja, sedangkan untuk OPD yang lain tetap dilakukan pada tanggal 26,” ungkapnya.

Salampessy menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai langkah mandiri dan awal bagi masyarakat agar bisa melindungi diri saat terjadi bencana alam.

“Kita melakukan hal ini sebagai langkah mandiri yang diajarkan kepada masyarakat juga ASN, agar supaya ketika ada bencana terjadi, mereka sudah bisa tahu apa yang harus mereka lakukan,” pungkasnya. (MP-7)

Pos terkait