Ambon, Malukupost.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku terus berupaya untuk mengoptimalkan program Bina Keluarga Balita (BKB) guna menghindari terjadinya peningkatan Stunting.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Renta Rego mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurang gizi kronis.
“Program BKB penting untuk membantu meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai tumbuh kembang anak. Sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak yang dilakukan semenjak anak dalam kandungan,”ujarnya di Ambon, Senin, (14/5).
Menurut Rego, Program BKB dapat diimplementasikan melalui penerapan delapan fungsi keluarga dalam pengasuhan, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, konomi dan pembinaan lingkungan.
“Upaya peningkatan BKB juga akan dilakukan melalui program Kampung Kb. Dimana melalui kampung KB tentunya akan diberikan pelatihan dan penyuluhan bagi penanggung jawab pada setiap kecamatan,”ungkapnya.
Diungkaokan Rego, BKKBN Provinsi Maluku terus berupaya untuk meningkatkan kualitas Kapung KB sesuai dengan instruksi Presiden Ri, Joko widodo sebagai bentuk investasi program KB yang manfaatnya dapat secara langsung diterima oleh masyarakat.
“Saat ini Kampung KB telah terbentuk diseluruh kecamatan di Maluku, dimana kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program KKBPK secara utuh dilapangan,” tandasnya.
Rego menambahkan, melalui pembentukan kampung KB maka penanggung jawab dan pengelola program Kampung KB di tingkat kecamatan dalam melakukan pergerakan di wilayah kerjanya dapat dipercepat pencapain output program KKB. (MP-8)
