Jelang Peringatan Hari Nen Dit Sakmas, Hanubun: “Kita akan laksanakan secara sederhana”

HUT Nen Dit Sakmas

Langgur, MalukuPost.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) akan memperingati Hari Nen Dit Sakmas pada tanggal 7 September 2020.

Seperti diketahui , pada tahun 2019 yang lalu kegiatan tersebut telah dilaksanakan untuk pertama kalinya, dan tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaannya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan Hari Nen Dit Sakmas tahun 2020 ini akan digelar secara sederhana.

Kepada media ini di Langgur, Jumat (4/9/2020), Bupati Malra M. Thaher Hanubun membenarkan hal tersebut.

“Peringatan hari Nen Dit Sakmas tahun ini akan digelar secara sederhana,” ujarnya.

Bupati Hanubun mengungkapkan, pemerintah daerah telah melakukan persiapan untuk menyambut hari Nen Dit Sakmas tersebut, meskipun tidak seperti waktu-waktu yang lalu dimana banyak orang ramai-ramai mendatangi lokasi perayaan.

“Meskipun sederhana, namun hari Nen Dit Sakmas yang ditetapkan pada tanggal 7 September tetap diperingati. Nantinya ibu-ibu pergi ke makam lalu tabur bunga di sana dengan meminta restu dari Nen Dit Sakmas semoga kesuburan di daerah ini tetap berjalan dengan baik,” tuturnya.

Menurutnya, peringatan hari Nen Dit Sakmas ini sekaligus menegaskan bahwa harkat dan martabat wanita harus tetap dijaga dengan baik oleh setiap laki-laki khususnya di Kei.

“Kita kaum laki-laki harus menjaga mereka kaum perempuan dengan baik karena mereka adalah bagian dari kita, sehingga harus tetap dijaga,” tandasnya.

Selain acara penaburan bunga, akan dilakukan juga kegiatan giat fashion show yang menampilkan busana adat Kei, yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan setempat.

“Kegiatan fashion show ini bertujuan untuk menampilkan berbagai model pakaian adat Kei mana yang cocok dan pas walaupun untuk saat ini belum ada,” lanjutnya.

Untuk itu dirinya berharap, lewat kegiatan fashion show ini menjadi bahan evaluasi bersama seluruh elemen masyarakat, agar kedepannya akan ada berbagai seminar dan diskusi tentang pakaian adat Kei.

“Yang ikut fashion show juga nantinya dibatasi sehingga orang tua yang anaknya ikut lomba juga cukup satu atau dua yang bisa hadir saat itu,” tandasnya.

Pos terkait