Bula, Maluku Post.com – sebanyak 715 Warga Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) diserang penyakit malaria, penyakit menular ini menyerang balita hingga orang dewasa di kabupaten setempat berdasarkan data yang dikumpulkan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten SBT dari sejumlah puskesmas dan Rumah Sakit yang ada. demikian disampaikan Sekretaris KNPI SBT, Alfin Rumatomia via ponsel di Bula, Selasa (15/3).
“Data tersebut yang kita ambil dari januari hingga maret sebanyak 715 pasien.”ungkapnya.
Rumatomia juga mengatakan hingga tanggal 14 Maret 2016 ini sebanyak 115 pasien masih dirawat di puskesmas Bula dan 205 yang dirawat di RSUD BULA dan lainnya rawat jalan.
Rumatomia juga mengatakan, banyak warga terserang penyakit malaria ini Disebabkan banyaknya jentik nyamuk dan tidak adanya penanganan dari dinas kesehatan setempat dalam mengantisipasi kejadian ini.
“Kabupaten itu merupakan daerah endemis penularan penyakit malaria, namun Dinas Kesehatan SBT tidak mengantisipasi dengan melakukan fooging“kesal Rumatumia.
Dijelaskan pula, akibat kejadian ini, dapat dipastikan obat-obatan yang akan dipakai akan berkurang sehingga dibutuhkan bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
“Ini sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga dibutuhkan penanganan secepatnya, untuk mengantisipasi penambahan korban yang jatuh sakit maupun meninggal dunia akibat penyakit malaria ini”tandas Rumatumia
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur Mohammad Abas Rumatumerik, dihubungi dari Ambon, Selasa (15/3) mengatakan, belum ada data resmi baik dari RSU Bula maupun Puskesmas setempat tentang malaria.
“Pastinya bila masuk RSU Bula, maka itu menjalani rawat nginap. Namun, bila datang di Puskesmas Bula, maka menjalani rawat jalan atau bisa saja mendapatkan rujukan ke RSU setempat ,” ujarnya.
Dia mengakui terjadi peningkatan kasus malaria karena pengaruh peralihan musim panas ke hujan sehingga masa transisi ini memungkinkan terjadi penularan penyakit tersebut.
Apalagi, kabupaten itu merupakan daerah endemis penularan penyakit malaria.
Karena itu, upaya penanganan dilakukan dengan program kelambunisasi (menggunakan kelambu saat tidur) dan penyemprotan di sejumlah kawasan di Bula.
“Kami pun meminta bantuan obat-obatan dari Dinas Provinsi Maluku melalui program penanganan penyakit malaria,” kata Mohammad.
Dia juga mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak memungkinkan nyamuk hidup karena merupakan penular penyakit malaria.
“Kami intensif mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjelang peralihan musim panas ke hujan karena menyadari Seram Bagian Timur merupakan daerah endemis penyakit malaria yang ternyata kurang diperhatikan,” ujar Mohammad.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan SBT bekerja sama dengan PT Pertamina Pusat akan menyelenggarakan pelatihan kepada masyarakat tentang gejala awal penularan penyakit malaria dan langkah-langkah antisipasinya. (MP-1)