Tual, Malukupost.com – Seakan tidak pernah habis pesona alam di kepulauan Kei, Maluku Tenggara, daerah yang disebut Nuhu Evav kedatangan momentum langka dalam satu tahun sekali.
Fenomena alam ini disebut Meti Kei atau pasang surut air laut puluhan kilometer pada daerah pesisir pantai, nampak terlihat pasir putih, terumbu karang, rumput laut dan berbagai biota laut kondisi ini sangat dinantikan oleh masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara. Demikian disampaikan Pemuda Kei Maluku, Noval Albram di Tual, Kamis (8/9).
Menurut Albram, Peristiwa yang terjadi pada bulan September sampai Oktober ini terjadi secara alamiah, sama seperti pasang surut di daerah lain namun di kepulauan Kei sangat berbeda karena keindahan panorama alamnya.
“Olehnya itu, kita sangat mendukung upaya pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang mengadakan Festival Pesona Meti Kei pada tanggal 8-22 Oktober 2016 mendatang, karena kegiatan tersebut bisa mengangkat daerah Larvul Ngabal sebagai destinasi wisata di Maluku,” ujarnya.
Dijelaskan Albram, dalam Festival Pesona Meti Kei tersebut dilakukan berbagai kegiatan sosial, karnaval budaya, festival seni budaya, tarian tradisional, diving dan snorkling, festival menu khas (enbal), tour keliling pulau–pulau, pameran potensi wisata, festival cerita rakyat, lomba foto wisata.
“Masih banyak keunggulan di sektor pariwisata yang sangat indah beberapa objek seperti pantai pasir panjang–ngurbloat, pulau bair, gua hwang, pasir timbul ngurtavur–habitat burung pelikan, desa adat tanimbar kei,” ungkapnya.
Albram menambahkan, untuk mengajak para wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung melihat langsung keunikan dan keindahan pantai di bumi Larvul Ngabal maka masyarakat lokal dalam keseharian dengan adat istiadat dapat memberikan kenyamanan kepada para pengunjung yang datang berlibur mencari pemandangan indah yang tidak pernah di temukan di kota-kota manapun.
“Bumi Larvul Ngabal merupakan The Lost Paradise Island, sehingga melalui kegiatan Festival Pesona Meti Kei ini mata dunia akan tertuju menyaksikan potensi-potensi wisata yang ada,” pungkasnya.
Albram berharap, Festival Pesona Meti Kei tersebut kiranya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Maluku Tenggara, dan bagi masyarakat kiranya dapat menjaga kelestarian alam serta menjunjung nilai-nilai adat budaya, serta mempererat persaudaraan sehingga terciptanya Maluku Tenggara yang mandiri dan sejahtera. (MP-15)