Kapolres MBD Dinilai Arogan Karena Mengusir Kasatpol PP

kapolres mbd stres
Kapolres MBD, AKBP Norman Sittindaon, latar foto Penginapan Scorpion di Tiakur

Tiakur, MalukuPost.com – Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Daniel Saknosiwi menilai, tindakan Kapolres setempat, AKBP Norman Sitindaon arogan dan tidak mampu mengendalikan emosi sehingga mengusir dirinya saat melakukan tugas pengawasan di lokasi karantina penginapan Scorpion.

Saknosiwi katakan pada Minggu (24/5) malam saat melakukan Patroli memantau anggotanya yang bertugas pengamanan di lokasi karantina penginapan Scorpion, namun beberapa saat kemudian Kapolres MBD AKBP Norman Sitindaon tiba di lokasi tersebut bersama beberapa anggota polisi dengan menggunakan rompi dan besenjata lengkap, dirinya mendengar Kapolres sempat marah-marah bahkan meminta dirinya agar meninggalkan tempat itu dengan nada suara yang kasar, akhirnya terjadilah adu mulut.

kasatpol pp mbd
Kasatpol PP MBD, Daniel Saknosiwi

“Pada minggu (24/5) malam pukul 21.00 WIT saya mendatangi penginapan scorpion untuk melakukan patrol terhadap anggota Satpol PP yang sedang melakukan pengamanan. Saya berdiri di depan meja resepsionis sambil melihat aktifitas peserta karantina, selang tidak beberapa kemudian datang pak Kapolres bersama anggotanya dengan menggunakan atribut lengkap tapi saya berpikir itu hal yang wajar sebagai itra kerja, apalagi sama-sama ada di dalam satgas covid-19,” ujarnya saat dikonfirmasi di Tiakur, Jumat (5/6).

Saknosiwi menandaskan, kedatangan anggota Polres menggunakan atribut lengkap juga menjadi keresahan pesera karantina karena dianggap diperlakukan bukan sebagai orang yang dikarantina tetapi seperti teroris. Dan sempat ada komplain dari warga yang ada di karantina atas kedatangan anggota sehingga sempat terjadi sedikit keributan.

“Kemudian Kapolres masuk kedalam penginapan dan membentak dua orang yang diketahui bernama Hendry Unehopa dan Corneles Rumaketi, kemudian tiba-tiba beliau membentak saya dengan pernyataan ‘kasat keluar, keluar,” ungkapnya.

Menurut Saknosiwi, awalnya dirinya tidak peduli namun karena medengar suara kapolres menyuruhnya segera keluar akhirnya terjadi adu mulut diantara mereka

“Sekarang keluar, nah dari situlah terjadi adu mulut antara saya dan Kapolres,” tandasnya .

Saknosiwi mengaku, Kapolres MBD saat itu membantah mengusir dirinya namun banyak orang di lokasi karantina yang menyaksikan dan mendengarnya.

“Dan sampai sekarang saya tidak tahu dasar apa beliau membentak dan menyuruh saya keluar dari tempat tersebut , sementara kedatangan saya jelas untuk memantau situasi pengamanan di lokasi karantina,” katanya.

“Yah sangat disayangkan, pak kapolres tidak menegur secara baik-baik sebagaimana kita adalah mitra, tetapi langsung membentak denga nada tegas. Padahal kalau beliau menyampaikan secara baik-baik mungkin akan lebih baik. Akhirnya karena merasa dibentak, saya lalu mengatakan kepada beliau bahwa Bapak saja yang pulang, tapi saya tidak ditanggapi dan tidak lama kemudian beliau langsung pergi dari tempat karantina,” katanya lagi.

Kapolres MBD Bantah

Kapolres MBD AKBP Norman Sitindaon mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan di lokasi karantina yakni di penginapan scorpion karena laporan dari sekretaris Gustu Covid-19 MBD Oyang Philipus bahwa ada warga dikarantinakan mengusir tim gustu yang akan mengambil sampel tersebut, selain itu pengamanan orang di penginapan tersebut kurang ketat.

kapolres MBD
Kapolres MBD, AKBP Norman Sitindaon

“Saya memang yang meminta kepada Gustu yakni Kadis kesehatan untuk melakukan rapid tast bagi seluruh anggota yang melakukan pengamanan di Scorpion. Dan juga dilaporan bahwa pengaman lokasi karantina di scorpion kurang ketat, sehingga malamnya saya memutuskan untuk mendatangi lokasi tersebut untuk memberikan arahan kepada Anggota untuk memperketat lokasi karantina, jangan dibebaskan bagi orang luar untuk mendatangi lokasi tersebut,” ungkapnya.

Kapolres mengakui, Kasat Pol PP memang sedang berinteraksi dengan peserta karantina cukup dekat, karena itu dirinya ingatkan untuk bukan diusir.

“Saya mengatakan, Pak kalau tidak ada tugas lagi atau tidak ada keperluan lagi silahkan kembali atau keluar Karena saya mendapat informasi kalau kasatpol setiap hari sering berinteraksi dengan pelaku perjalanan. Ngapain sering berinteraksi dengan pelaku perjalanan, nantinya dapat terkontaminasi juga,” tandasnya.

Dijelaskan Sitindaon, anggota polres yang ikut dengan dirinya bukan menggunakan senjata lengkap . namun Itu adalah face Canon ball dan mereka menggunakan rompi karena merupakan atribut petugas patroli samapta saat melakukan pengecekan rutin di wilayah Kota Tiakur termasuk di lokasi karantina.

“Saya tidak datang bersama-sama dengan mereka, dan sebenarnya hal seperti itu tidak perlu dikhawatirkan oleh peserta karantina , karena itu merupakan kegiatan rutin serta atribut yang disertaka merupakan kelengkapan resmi personil patroli,” ungkapnya.

Sitindaon juga membantah jika beredar rumor bahwa dirinya melakukan tindakan pengusiran terhadap Kasat Pol PP, karena hal itu sangat subjektif.

“Yang pastinya saya tidak mengusir apalagi dengan kalimat pulang kamu. Tapi saya meminta bapak kalau tidak ada tugas atau keperluan lagi tolong keluar, karena saya memang lihat dia sering berinteraksi, maka saya selaku wakil ketua gugus tugas harus menertibkan,” katanya.

“Kebetulan juga ada salah satu warga yang sementara mengantar makanan ke pelaku karantina , dan itu juga saya tertibkan. Saya meminta agar makanan atau apapun itu, dititipkan saja ke petugas. Tidak perlu untuk masuk apalagi sampai berinteraksi . Jadi saya tertibkan , tidak boleh bebas sembarangan jadi memang saya lihat disitu pengamannnya kurang ketat<” katanya menambahkan.

Sitindaon menambahkan, kedatangan Kasat Pol PP melakukan kontrol bagi anggotanya yang ditempatkan di lokasi karantina adalah tindakan tepat, tetapi kedatangan tidak perlu berinteraksi dengan warga yang lagi dikarantina.

“Seharusnya hanya sebatas melakukan pengecekan terhadap anggotanya sama halnya seperti kami, tapi tidak perlu berinteraksi dengan peserta karantina,” pungkasnya.

Pos terkait