Ambon, MalukuPost.com – Tingkat Elektabilitas atau keterpilihan serta kesukaan masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dalam proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terhadap pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten MBD nomor urut 01,Nikolas Johan Kilikily -Desianus Orno dengan Jargon KALWEDO mengungguli dua paslon lainnya yakni Pasangan Benyamin Thomas Noach – Agustinus Kilikily (BENAR) dan Jhon Leunupun – Dolfina Markus (JODO).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga survey Media Riset Strategi Bedah Nusantara yang dirilis, Jumat (04/12/20) dengan kuesioner atau teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden secara langsung atau tatap muka yang dilakukan di 17 kecamatan di Kabupaten MBD dan sebanyak 37,81 persen masyarakat memilih pasangan KALWEDO sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten MBD periode 2020-2025.
Direktur Media Riset Strategi Bedah Nusantara, Steve Paliyama mengatakan, dari hasil survey yang dilakukan menempatkan pasangan KALWEDO sementara unggul dibandingkan dengan Paslon lain yakni Paslon Nomor Urut 02 dengan persentase 32, 69 persen dan Paslon nomor urut 03 yakni 16,94 persen.
“Dengan metode multi stage random sampling, terdapat 12,56 persen masyarakat belum menentukan pilihan. Sehingga pergeseran posisi pemenangan pada kabupaten MBD tergantung pada konsistensi pergerakan Paslon di waktu-waktu tersisa hingga 09 Desember 2020,” ungkapnya.
Dijelaskan Paliyama, persentase masyarakat yang belum memilih cukup berpengaruh dalam perolehan pemenangan pada pesta demokrasi yang berlangsung di Kabupaten Maluku Barat Daya. Dimana berdasarkan DPT KPUD Kabupaten Maluku Barat Daya sebesar 53,472 dan 199 TPS, terdiri dari 17 Kecamatan dan 118 Desa/Kelurahan.
“Politik identitas masih dominan sebagai rujukan pemilih di MBD dengan persentase 39,44 persen pada kesamaan suku dan jazirah. Akan tetapi saat ini, berdasarkan pemetaan wilayah Paslon KALWEDO mengungguli beberapa 9 kecamatan di Kabupaten MBD,” ungkapnya.
Paliyama katakan, peluang untuk menggeser posisi KALWEDO hanya akan terjadi bila Paslon lain mampu memperkecil range kekalahan pada basis-basis atau kecamatan-kecamatan yang dimenangkan oleh KALWEDO.
“Tingkat kerawanan pemilu atau rawan manipulasi dalam proses pilkada di kabupaten MBD cukup tinggi. Dengan persentase 45,42 persen. Sehingga perlu dilakukan pengawalan terhadap penyelenggaran pemilu oleh seluruh pihak termasuk masyarakat kabupaten MBD,” katanya.
“Sementara untuk kerawan money politik atau politik uang, masih berada pada 38,58 persen. Sehingga pihak penyelenggara yakni Bawaslu perlu meningkatkan kinerja dalam pengawasan proses Pilkada di Kabupaten MBD,” katanya menambahkan.