Puskesmas Ngilngof Dialihfungsikan Sebagai Gedung Karantina Terpusat Covid-19

gedung karantina terpusat
Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, saat peresmian Puskesmas Ngilngof sebagai Gedung Karantina Terpusat Covid-19, Kamis (17/12/2020).

Langgur, MalukuPost.com – Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) telah menyiapkan Puskesmas Ngilngof sebagai Gedung Karantina Terpusat Covid-19.

Gedung tersebut akan melayani pasien terkonfirmasi Covid-19 yang tidak memiliki gejala atau OTG dan tidak mempunyai penyakit penyerta (komorbit).

Hal tersebut disampaikannya saat meresmikan Puskesmas Ngilngof sebagai Gedung Karantina Terpusat Covid-19, Kamis (17/12/2020).

Peresmian puskesmas ini dimaksudkan untuk menjawab semua harapan masyarakat agar gedung ini bisa digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan terutama untuk beberapa ohoi pada wilayah tersebut.

Bupati mengakui, gedung Puskesmas tersebut sementara waktu dialihfungsikan sebagai tempat karantina terpusat Covid-19, mengingat pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih 9 bulan.

“Gedung ini disiapkan Pemerintah Daerah Malra untuk melayani pasien terkonfirmasi positif yang tidak mempunyai gejala atau OTG dan tidak mempunyai penyakit penyerta,” ujarnya.

Pada kesempatan itu pula bupati Hanubun mengungkapkan kepada pimpinan dan anggota DPRD yang hadir saat itu, terkait bangunan puskesmas serta fasilitas yang ada didalamnya untuk sementara dialihkan.

“Jadi, ini kita alihkan sementara walaupun di rumah sakit yang kita punya sekarang ada 18 ruangan tetapi sebagai manusia biasa kita harus tetap siap. Jangan sampai 18 ruangan yang kita siapkan pasiennya lebih dari itu,” tandasnya.

“Didalam puskesmas ini ada 42 ruangan ditambah lagi dengan 2 ruangan VIP dibelakang, itu telah kita siapkan. Jadi refocusing anggaran dipakai untuk melengkapi fasilitas di puskesmas mulai dari tempat tidur hingga ruangan ber-AC hampir seluruhnya,” katanya menambahkan.

Untuk itu, dirinya meminta pengertian baik dari ohoi Ngilngof dan sekitarnya untuk tetap menjaga agar penyakit ini tidak sampai menular.

Diketahui, jumlah pasien Covid-19 di Malra pada minggu lalu baru berjumlah 4 orang. Akan tetapi, dari perkembangan demi perkembangan hingga saat ini jumlah total mencapai 17 penderita.

“Jadi, tidak menutup kemungkinan masyarakat biasa, pegawai bahkan pimpinan OPD termasuk saya juga harus bisa menjaga diri. Karena barang ini seng (tidak, red) ada mata cuma kita yang ada mata dan punya hati untuk menjaga jarak,” tukasnya.

Pos terkait