ASN Kemenag SBT Harus Jadi Teladan Kerukunan Hidup Beragama

IMG 20231016 WA0020

Bula, MalukuPost.com – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten SBT, Muhamad Jen Tepinalan mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Kementerian Agama memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjadi teladan dalam kerukunan hidup beragama. Mereka harus mempraktikkan nilai-nilai toleransi, menghormati perbedaan dan mempromosikan kerukunan antar umat beragama dan kerukunan hidup beragama di masyarakat. Dengan menjadi teladan dalam sikap, perilaku dan pelayanan, mereka dapat berkontribusi mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran dalam beragama.

“Mereka diharapkan menjadi pelopor dan pemberi contoh teladan cara hidup beragama ditengah-tengah kemajemukan agama di Indonesia,” katanya sebelum membuka Pelatihan Teknis Substantif Metologi Pembelajaran, Kementerian Agama Kabupaten SBT, Provinsi Maluku Tahun 2023, yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan di Aula MTsN 5 SBT, Senin, (13/2/2123).

Menurutnya, guru Madrasah memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan moderasi beragama. Moderasi beragama adalah pendekatan yang menekankan pemahaman agama yang seimbang, toleransi, dan sikap terbuka terhadap perbedaan agama. Melalui pendidikan dan contoh yang baik, guru Madrasah dapat memainkan peran kunci dalam membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman agama yang seimbang, sikap terbuka, dan kemampuan untuk hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat yang beragam secara agama. Hal ini penting untuk membangun masyarakat yang moderat dan harmonis.

“Guru Madrasah harus mempunyai peran dalam mewujudkan moderasi beragama,” ujar Tepinalan.

Ia menilai, pendidikan agama yang seimbang dan penuh dengan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini sangat penting dalam membentuk karakter, pola pikir, sikap, dan perilaku anak didik. Guru Madrasah memiliki peran kunci dalam proses ini. Melalui pendekatan yang berfokus pada pendidikan, guru Madrasah dapat membantu anak didik dalam memahami agama mereka secara mendalam dan seimbang, serta mempromosikan nilai-nilai moderasi dan toleransi.

“Guru Madrasah mulai membentuk karekter, pola pikir, sikap dan prilaku anak didik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Diharapkan lahir generasi yang merawat kebinekaan Indonesia,” harap Tepinalan.

Pos terkait