Tual, MalukuPost.com – Hati orang tua siapa yang tidak hancur remuk ketika mengetahui anak gadisnya meregang nyawa akibat dianiaya ?
Perasaan itu yang dialami oleh M. Kolatfeka, ayah kandung dari SK (16) korban dugaan penganiayaan dan kekerasan.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berinisial SK (16) ditemukan tidak bernyawa di sekitar bundaran depan SPBU Un Kota Tual, Minggu (12/11/2023) dinihari.
SK diketahui merupakan warga Desa Rumoi, Kecamatan Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Keluarga baru mengetahui kejadian ini minggu pagi pukul 08.30 WIT, setelah korban dihantar ke RS.
Korban tinggal bersama pengampuhnya bernama M.S. Kilian yang juga selaku Ketua RT 002 RW 05 BTN UN Indah Kota Tual selama seminggu
Mendengar peristiwa pilu yang dialami puterinya tersebut, sang ayah berserta keluarga besar pun nekat menyeberang lautan dengan ke Tual dengan menggunakan speedboat.
Sesampainya di Tual, ayah korban bersama keluarga langsung menuju rumah Ketua RT 002 RW 05.
Dari sana, mereka kemudian ke Polres Tual untuk membuat Laporan Polisi.
Surat Tanda Penerimaan Laporan dengan Nomor : LP-B/160/X/2023/SPKT/POLRES TUAL/POLDA MALUKU tertanggal 12 November 2023 tersebut, ditandatangani oleh Kanit III SPKT Polres Tual Aipda S.HR Umasangaji.
Usai menerima STPL, kepada awak media, ayah korban langsung mengungkapkan kesedihan akibat kehilangan puterinya.
Dengan mata yang berkaca, ia pun meminta Kapolres Tual AKBP Prayudha Widiatmoko bersama jajarannya agar segera menangkap pelaku pembunuhan anak perempuannya SK di bundaran SPBU Un Tual, pada Minggu dinihari.
“Saya minta bapak Kapolres segera tangkap pelaku pembunuhan terhadap abak saya,” tegas ayah korban.
Ketegasan ayah korban tersebut lantaran sakit hatinya atas peristiwa penganiayaan yang dialami puterinya hingga meninggal dunia.
“Permintaan saya hanya satu, Pak Kapolres segera tangkap pelaku,” tandasnya.
Hingga berita ini siar, pihak Polres Tual belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait peristiwa tragis yang memilukan ini.