Laporan Rudi Fofid-Ambon
Malukupost.com – Sejumlah pemuda mengenakan karununu merah di kepala terlihat di rumah dinas DPRD Maluku di Karangpanjang Ambon, Selasa (5/12) petang. Mereka tidak sendiri. Ada lima pelajar bersama mereka.
Para mahasiswa itu, Pengurus Himpunan Pelajar Mahasiswa Nuaulu (Hipman) yang diketuai Marya Peirissa. Ada juga Ketua Gerakan Sayang Maluku (GSM) Yani Salampessy dan aktivis lainnya John Matatula.
Hipman dan GSM mendampingi adik-adik pelajar Nuaulu yang datang dari Dusun Bunara dan Rouhua bersama tokoh perempuan Nuaulu Huna Matoke. Mereka bertamu di Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Rasyad Effendi Latuconsina.
Tuan rumah Rasyad Effendi Latuconsina dan Ny. Latuconsina menerima rombongan pelajar dan mahasiswa Nuaulu di ruang tamu utama. Mereka berbincang akrab sekitar satu jam dalam suasana kekeluargaan.
Ketua GSM Yani Salampessy menjelaskan, GSM dan Hipman datang ke rumah dinas DPRD adalah untuk mengantar lima pelajar Nuaulu yang masih duduk di SMP dan SMA. Mereka difasilitasi GSM dan Hipman untuk bisa melakukan tur studi di Ambon selama dua hari.
Salampessy lantas memperkenalkan kelima pelajar Nuaule yakni Pinaten Hury, Suci Leipary, Hijria Daud, Sulastry Sounawe, dan satu-satunya lelaki, Rein Leipary. Mereka dipilih dari sejumlah pelajar SMP dan SMA yang mengikuti seleksi kreatif di sekolah.
Selama di Ambon, mereka mempunyai sejumlah agenda yakni berkunjung ke beberapa lokasi yang bernilai edukasi. Sepanjang hari ini, mereka mengunjungi Monumen Leimena, Monumen Pattimura, Monumen Christina Martha Tijahahu, ikon Ambon City of Music, Bandara Pattimura, Sanggar Booyratan, Komunintas LebeBae
Saat bincang-bincang itulah, gadis Nuaulu Pinaten Hury melontarkan isi hatinya. Ia mengundang Wakil Ketua DPRD Maluku Rasyad Effendi Latunconsina dan istri agar berkunjung ke Dusun-Dusun Nuaulu. Alasannya, mereka sudah sering nonton di TV, Presiden Jokowi berkunjung ke daerah-daerah seperti di Ambon, Kei, Aru, Tanimbar, dan sebagainya.
“Harap presiden datang, tentu lama sekali jadi kalau bisa, Bapak dan Ibu bisa datang ke dusun-dusun kami,” ungkap Pinaten.
Menanggapi permintaan Pinaten, Latuconsina ungkapkan, dirinya sudah pernah sampai di Sepa, dan ingin ke dusun-dusun Nuaulu namun tidak sempat. Sampai kini, dirinya masih ingin ke dusun-dusun Nuaule untuk melihat langsung situasi pendidikan di sana.
Sementara itu, Ny Latuconsina menambahkan, akan dicarikan satu kesempatan yang baik untuk bisa ke Nuaulu, sebab dirinya pun ingin ke sana. (Malukupost.com)
