Selain Sponsorhip, Dispar Malra Bantah Terima Aliran Dana Individu Lainnya Untuk FPMK

IMG 20240607 134914 2 scaled
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara, Viktor Imanuel Budhi Toffy, S.Par., saat press conference di Langgur, Jumat (8/6/2024).

Langgur, MalukuPost.com – Beberapa hari lalu, beredar rumor di masyarakat Maluku Tenggara (Malra) tentang adanya bantuan dana (pribadi) dari salah satu pengusaha untuk kegiatan Festival Pesona Meti Kei (FPMK).

Tidak tanggung-tanggung, dalam rumor yang beredar itu disebutkan adanya bantuan dana ratusan juta untuk mendukung iven kepariwisataan di Malra itu.

Hal itu tentunya menimbulkan ketidakpercayaan warga masyarakat kepada pihak pemerintah daerah (pemda) dalam hal ini Dinas Pariwisata (Dispar) setempat tentang transparansi penggunaan anggaran.

Lalu, bagaimana sikap Dispar untuk menjawab keresahan masyarakat Malra tentang rumor aliran dana individu tersebut ?

Kepada awak media saat press confrence di Langgur, Jumat (8/6/2024), Dispar Malra menyampaikan klarifikasinya.

Sekretaris Dispar setempat, Viktor Imanuel Budhi Toffy menjelaskan, selama pagelaran FPMK, pihaknya tidak pernah menerima bantuan dana (berupa uang) secara individu atau pribadi dari siapapun.

“Tidak benar ada dukungan bantuan atau sumbangan dari siapapun. Saya mau sampaikan bahwa dalam satu iven apapun, panitia atau penyelenggara biasanya mencari sponsorship,” kata Budhi.

“Disinggung dalam penyampaian visi-misi saat bakal calon Bupati Malra saat kegiatan fit dan proper test oleh Partai Gerindra, bapak Veky Suanthie menyebutkan bahwa beliau memberikan bantuan ratusan juta rupiah kepada dinas Pariwisata untuk penyelenggaraan kegiatan (iven) FPMK,” tambahnya.

Budhi mengungkapkan, saat dirinya menjadi ketua panitia FPMK tahun 2022, pihaknya menerima dukungan dana dari sponsorship sebesar Rp. 20 juta.

“Uang itu diberikan 30 hari setelah kegiatan, dan diserahkan secara cash (tunai) oleh Pak Arif selaku koordinator GG Kota Tual dan Malra,” ujarnya.

Kemudian, saat dirinya menjadi sekretaris panitia FPMK tahun 2023 (Ibu Sarah Far-Far sebagai Ketua), pihaknya kami memperoleh dana sponsor dari pihak Gudang Garam (GG) sebesar Rp. 45 juta.

“Di tahun 2023 itu, karena Dispar Malra tidak bisa langsung berhubungan dengan pihak sponsor, maka kita pakai vendor. Dana Rp. 45 juta itu diberikan oleh Vendor kepada kami pada bulan Desember,” terang Budi.

Diketahui, vendor itu sendiri adalah sebagai mediator (pembicara) antara pihak panitia dan sponsorship, yang didalamnya ada benefit yang didapatkan oleh pihak sponsor, misalnya logo-logo (pihak sponsor) dipasang pada baju (kaos), stiker dan semua ornamen yang sifatnya promosi.

“Selain itu, penempatan logo mereka pada titik-titik penyelenggaraan iven, termasuk logo GG di bandara Pattimura Ambon, dan dalam kota Ambon. Pada dua titik ini, logo Surya Nation sebagai sponsor dari kegiatan FPMK ditempatkan secara jelas,” bebernya.

Ia menegaskan, selain sponsorship, tidak benar adanya informasi kalau ada bantuan (sumbangan) ratusan juta dari bapak VS kepada pihak Dispar ataupun panitia FPMK dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Terkait rumor ini juga kami sudah klarifikasi ke pihak GG. Prinsipnya adalah, kerjasama antara pemerintah daerah dalam hal ini Dispar, pihak penyelenggara, dan pihak sponsor (GG) tidak ada masalah. Aliran dana dari pihak kami terima adalah bukan bantuan (sumbangan) individu, melainkan sponsorship. Skema-skema sponsorship itu dimulai dari platinum, gold, silver dan bronze. Misalnya di tahun 2023 dengan dana sponsorhip Rp. 45 juta, maka itu masuk dalam kategori silver,” tandas Budhi.

Dirinya berharap, jika bapak VS memiliki bukti-bukti (dalam bentuk apa saja) bahwa secara pribadi memberikan bantuan ratusan juta rupiah kepada Dispar Malra untuk kegiatan FPMK, maka pada saatnya nanti dapat dikonfrontir bersama dengan pihak Dispar Malra dan sponsorship untuk memastikan kebenaran rumor aliran dana individu itu.

Pos terkait