Menurut Cecep, apa yang dikomentarinya semata-mata sebagai respons atas pengakuan pelatih kepala tim futsal Pra PON Maluku Oei Sianatra Wijaya (OSW) bahwa saat ini di Maluku tak ada pelatih futsal satupun yang mengantongi lisensi kepelatihan nasional.
“Baca dulu komentar beta baru tanggapi. Jang talalu nau-nau. Beta bicara laeng, dong tanggapi laeng. Jang Asbun,” sindir Cecep di Ambon, Selasa (21/4).
Dikemukakan Cecep, apa yang dikomentarinya di media massa dalam edisi pekan ini semata-mata didasarkan atas pengakuan pelatih kepala tim futsal Pra PON Maluku, OSW (Ong Beng Siang) bahwa di Maluku belum ada pelatih-pelatih futsal berlisensi Nasional.
“Saat percakapan di Café Barista, Kamis (16/4/2015) pagi, Bongkar (Oei Sianatra Wijaya/Ong Beng Siang) juga mengatakan dirinya telah menghubungi asisten pelatih Brilian FC (Evan Romeo Halauwela) jika syarat lisensi untuk menangani tim futsal Pra PON Maluku diutamakan KONI Maluku. Menurut Bongkar dirinya juga belum punya lisensi, jadi terserah KONI Maluku. Kalau beliau akhirnya tak dipilih, beliau sudah kontak bung Evan (Romeo Halauwela) untuk tangani tim futsal Pra PON Maluku, “ lanjut Cecep.
Cecep menambahkan yang dirinya ikut menyoroti adalah persoalan teknis tim futsal Pra PON Maluku, bukan menyangkut tantangan tim pelatih futsal Pra PON Maluku untuk laga tanding kedua tim.
“Beta kan bicara teknis, kenapa ditanggapi lain di mana pelatih tim Futsal Pra PON Maluku menantang bos Trigen. Ini kan lucu seakan-akan orang yang komentar tidak paham aturan teknis futsal dan seperti orang seng sekolah saja, nau-nau basar,” cibir Cecep.
Menyinggung klaim oknum-oknum tersebut sebagai pelatih tim futsal Pra PON Maluku, Cecep balik bertanya: “Darimana dong (mereka) dapat kewenangan par bentuk tim futsal Pra PON Maluku?Bukankah tim yang ada saat ini tim siluman karena belum diputuskan resmi dalam rapat Exco AFD Maluku?”. “Tim futsal yang ada saat ini kan dibentuk ikut selera oknum-oknum tertentu saja, sebab yang beta tahu kewenangan untuk membentuk tim Pra PON itu ada di AFD Maluku bukan di KONI Maluku. Kalau dibilang tim yang ada saat ini direkrut dari Popmal III tahun kemarin, siapa saja tim pemandu bakatnya. Bukankah waktu Popmal seng ada tim pemandu bakat untuk memantau pemain-pemain potensial,” sanggahnya.
Pelatih Trigen Ambon FC, Dony Nanlohy, merasa aneh dengan pernyataan oknum-oknum yang mengklaim dirinya sebagai pelatih futsal Pra PON Maluku.
“Ini seperti kata anekdot, si Jaka Sembung Naik Ojek, nggak nyambung jek,” selorohnya melepas tawa segar. (09)