Pembentukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) atau Training Camp (TC) Pra PON XIX/2015 Maluku menjadi pembuktian sah betapa mantan atlet karate Maluku dekade 1980an itu memiliki komitmen teguh dan terukur untuk memajukan olahraga Maluku agar berprestasi maksimal di kancah olahraga Nasional.
Apalagi, dalam tahun ini KONI Maluku tengah menggembleng atlet-atlet di sembilan cabor potensial, seperti atletik, dayung, tinju, selam, karate, anggar, kempo, futsal, selam dan taekwondo.
“TC Pra PON ini mungkin baru pertama kalinya dilaksanakan KONI Maluku. Ini memang momentum strategis bagi kita untuk mengukur kekuatan kita menghadapi kualifikasi PON dan PON XIX/2016 di Jawa Barat,” jelas Pariela di Ambon, Kamis (23/4).
Guru Besar Sosiologi Universitas Pattimura Ambon ini mengakui pada saat pembukaan TC Pra PON terjadi perubahan adaptasi lingkungan sehingga muncul insiden-insiden kecil yang sesungguhnya tak perlu diperdebatkan lebih meruncing.
“Yang ada memang mungkin persoalan sepele karena terjadi perubahan adaptasi lingkungan, dan itu manusiawi, tetapi yang pasti KONI Maluku tetap berupaya semaksimal mungkin untuk membenahi kelemahan sana sini agar dapat mencapai prestasi terbaik di PON 2016 nanti,” cetus pria yang akomodatif dan murah senyum ini.
Di atas pusaran optimisme, Pariela menegaskan target pencapaian 12 medali emas di PON Jabar akan terwujud jika seluruh stakeholders olahraga solid dan berkeinginan kuat mengukir prestasi maksimal di PON edisi ke-19 itu.
“Yang penting kita fokus, solid dan mau dengan tekun pasti bisalah,” pungkasnya mantap. (09)
