Langgur, Malukupost.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian, yang dipusatkan di Ballroom Kimson Center, Langgur, Sabtu (17/11).
Kepada Malukupost.com di Langgur, Senin (19/11), Kepala Balitbangda Malra, Jan P. Rahanra mengatakan, kegiatan desiminasi tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Balitbang maupun instansi yang bergerak di bidang penelitian kepada pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat.
“Hasil penelitian dimaksud merupakan hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan terkait potensi sumber daya perairan, sumber daya pertanian dan perkebunan, sekaligus dengan upaya pelestarian dan konservasi ekosistem pesisir di Malra,” ujarnya.
Dijelaskan Rahanra, terkait dengan kegiatan penelitian tersebut, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan peneliti-penelitian dan tenaga ahli untuk melaksanakan kegiatan kelitbangan, sehingga menghasilkan produk-produk kelitbangan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendukung program kerja serta visi-misi pemda.
“Kami melakukan kerja sama dengan lembaga WWF Kabupaten Malra, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar dan Tim Ekspedisi Zooxanthellae Ke-XV (Institut Pertanian Bogor),” ungkapnya.
Menurut Rahanra, diseminasi penelitian ini juga dilihat dari potensi dan kebutuhan dasar masyarakat di daerah ini yakni para petani dan nelayan.
“Kita tahu bahwa tahun 2018 ini kita punya bawang merah yang diproduksi oleh masyarakat cukup banyak yakni sekitar 240 ton. Permasalahan kita kemarin itu yakni pada pemasaran dan kegiatan pasca panen hingga saat ini juga belum ada,” katanya.
“Selain bawang, kita juga punya kelapa disini sangat potensial pada wilayah Kei Besar, walaupun hingga kini tumpuannya hanya pada kopra, sementara harga kopra di pasaran sendiri itu harganya fluktuatif bahkan cenderung itu merugikan petani,” katanya lagi.
Diungkapkan Rahanra, pihaknya mencari langkah atau upaya melalui hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang sudah punya kompetensi terhadap hal-hal tersebut, sehingga hasil-hasil pertanian di daerah ini dapat meningkatkan nilai tambah.
“Terkait dengan hasil penelitian pada wilayah laut, kemarin kami sudah melakukan kerja sama dengan mahasiswa fakultas perikanan IPB, untuk melakukan penelitian pada wilayah pesisir timur Kei Besar, karena kita tahu bahwa pesisir timur wilayah Kei Besar itu kaya akan karang laut, biota laut termasuk juga di dalamnya yakni ikan dan lola,” imbuhnya.
Rahanra menambahkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Balitbang Malra selama ini, kecenderungan panen terhadap hasil laut lola itu cenderung menurun, bahkan merugikan masyarakat.
“Jadi, dari data-data ini sangat penting bagi pemerintah daerah yang selanjutnya akan kami serahkan ke SKPD teknis terkait, untuk menindaklanjutinya, termasuk juga hal-hal yang mengenai pariwisatanya,” pungkasnya. (MP-11)