SKK Migas – KKKS Gandeng Yayasan Sor Silai Peringati Hari Pangan Sedunia 2020

Yayasan Sir Solai

Gelar Aksi PPM Lingkungan Libatkan Pelajar dan Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Saumlaki, MalukuPost.com – SKK Migas dan Kontraktor KKS wilayah Papua- Maluku Inpex Masela Ltd., Citic Seram Ltd., Kalrez Petroleum Ltd., Balam Energy Ltd bersama pelajar dan masyarakat di daerah penghasil migas melakukan pencanangan pengembangan potensi wanatani/agroforestry untuk mendukung kelestarian ekologi dan ketahanan pangan secara serentak di wilayah Papua dan Maluku.

Perayaan hari pangan sedunia oleh industri hulu migas di wilayah Maluku digelar di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai bentuk dukungan keberlanjutan ketahanan pangan sedunia, yang dilakukan dengan melaksanakan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) bidang Lingkungan.

Seperti diketahui Hari Pangan Sedunia telah diperingati setiap tanggal 16 Oktober sejak tahun 1979 sebagai gagasan bersama yang diinisiasi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berdasarkan pantauan media ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di SMPN 5 Kecamatan Tanimbar Selatan, Desa Bomaki, yakni pencanangan dan penyuluhan pembibitan tanaman pangan buah produktif dan tanaman penghijauan juga dihadiri oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan KKT, Didimus Ranolat, Perwakilan Kepala Desa Bomaki, Ampy Masombe dan Kepala SMPN 5 Tanimbar selatan, Martha Atjas.

Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Galih Agusetiawan menyatakan kegiatan penyuluhan dalam rencana mengembangkan ketahanan pangan lokal dengan melakukan pembibitan bakal tanaman “Agroforestry” dilakukan SKK Migas – KKKS wilayah Maluku dengan keterlibatan Yayasan Sor Silai sebagai koordinator pelaksana penyuluhan di lapangan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, meskipun Kabupaten Kepulauan Tanimbar telah memiliki status sebagai zona hijau.

yayasan sir solai“Kegiatan PPM bidang Lingkungan merupakan bentuk kepedulian industri hulu migas kepada pelestarian lingkungan, nantinya tidak akan berhenti pada kegiatan pencanangan ini, namun hingga akhir tahun akan terus dilakukan upaya penyemaian hingga 5.000 bibit tanaman yang terdiri dari bibit Jeruk Selwasa, Cocoa, Alpukat, Nangka, Lemon Cina, Papaya California, Mahoni, Trambesi dan Glodokan Tiang, yang difasilitasi oleh SKK Migas – KKKS wilayah Maluku,” ujarnya di Saumlaki, Jumat (16/10).

Menurut Galih, melakukan penyemaian tanaman agroforesty adalah untuk menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat dimasa depan, jadi konsep proses benih hingga menjadi bibit (penyemaian) dan nantinya dilanjutkan pada proses penanaman adalah sangat serupa dengan siklus konsep kegiatan eksplorasi pada kegiatan migas.

“Karena keberhasilan proses eksplorasi/ penyemaian yang dilakukan secara baik, baru akan diterima manfaatnya oleh generasi selanjutnya dimasa depan, maka saat ini upaya tersebut harus terus dilakukan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Simon Lolonlun selaku ketua pelaksana penyuluh lapangan pengembangan agroforestry Yayasan Sor Silai sangat berharap program yang telah disusun secara berkesinambungan dapat dimanfaatkan pengelolaan bersamanya sesuai pola kebudayaan masyarakat setempat.

“Dapat juga mengajak pelajar pelajar yang ada dilokasi penyemaian agar dapat mengetahui teknik-teknik penyemaian tanaman dan secara tekun, serta ikut memelihara sehingga bisa menjadi bagian dari proses pemeliharaan pertumbuhan dan dapat bertanggung jawab sebagai penerima manfaat secara ekonomi dikemudian hari,” katanya.

“Kami tidak hanya bertutur dalam melakukan penyuluhan, tapi kami aktif untuk membina masyarakat terhadap pentingnya memulai proses penyemaian bibit bibit tanaman argoforestry dengan melakukan kampanye melalui media flyer, banner, spanduk yang berisi materi penyuluhan, agar secara terus menerus dapat membudaya dalam perilaku pelajar dan masyarakat,” katanya menambahkan.

Pos terkait