Langgur, Malukupost.com – Usai ditunjuk dan ditetapkan oleh Paus Fransiskus di Takhta Suci Vatikan sebagai Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC melakukan kunjungan Kanoniknya yang pertama dalam jabatan tersebut.
Adalah kepulauan Kei (tepatnya di kabupaten Maluku Tenggara), kunjungan kanonik Administrator Apostolik Keuskupan Amboina tersebut dilakukan.
Dalam kunjungan tersebut, berbagai rangkaian kegiatan keagamaan Gereja Katolik pun dilaksanakan oleh pria kelahiran Sulawesi Utara 27 April 1949 tersebut diantaranya Penerimaan Sakramen Krisma di berbagai Paroki dan Peletakan Batu Pertama.
Paroki Ohoijang merupakan salah satu paroki yang menjadi tempat kunjungan Uskup Agung Merauke tersebut untuk menyelesaikan dua agenda kegiatan di paroki tersebut yakni Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Pastoran Paroki setempat dan acara Penerimaan sakramen Krisma.
Sebelum acara peletakkan batu pertama, dilakukan acara penyambutan Uskup Mandagi MSC dan Bupati Malra M. Thaher Hanubun, oleh Pastor, umat Paroki serta tokoh adat setempat yang dipusatkan di perempatan lampu merah Ohoijang, Minggu (15/11/200).
Diawali dengan doa adat dalam bahasa Kei oleh tokoh adat setempat, bapak Nico Narwadan, dilanjutkan dengan pemasangan gelang adat dan pengalungan syal kepada Uskup dan Bupati.
Usai ritual adat tersebut, Uskup Mandagi dan Bupati Hanubun kemudian diarak menuju lokasi peletakan batu pertama.
Anggota Legiun Christum Paroki Ohoijang dengan sigap dan teratur, mengusung (menandu) Uskup Mandagi MSC dan Bupati Hanubun menuju lokasi kegiatan, diiringi tarian adat Kei oleh ibu-ibu paroki setempat.
Di sepanjang ruas jalan menuju lokasi peletakkan batu pertama, Uskup Mandagi yang menjabat sebagai Uskup Amboina-Maluku sejak 10 Juni 1994 tersebut, melambaikan tangan dan memberikan berkatnya kepada umat.
Untuk diketahui, Uskup Mandagi adalah Uskup Agung keempat pada Keuskupan Agung Merauke sejak Vikariat Apostolik Merauke. Dan oleh Kongregasi Propaganda Fide, ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan Agung Merauke.
Mgr. Tillemans menjadi Uskup Agung Merauke pertama (1961-1972). Setelah itu digantikan Mgr. Jacobus Duivenvoorde, MSC (1972–2004, pensiun). Pada 7 April 2004, Paus Yohanes Paulus II mengangkat imam MSC pribumi pertama, Mgr. Nicolaus Adi Seputra, MSC ( 2004-2020).