Ambon, MalukuPost.com – Pemerintah Republik Seychlles sedang menjajaki kerjasama pengembangan pariwisata dengan Provinsi Maluku, hal itu dibuktikan dengan kunjungan Utusan Presiden Negara tersebut untuk ASEAN, HE Nico Barito selama dua hari (24 – 26 Desember) di Ambon.
Menurut Nico, kunjungannya terkait penjajakan kerjasama pengembangan pariwisata, mengingat antara Maluku dan Seychlles sama-sama memiliki karateristik kepulauan.
“Seychlles dan Maluku sama bentuknya. Pulaunya sama, lautnya sama Bedanya hanya status hukum, Seychlles adalah sebuah negara dan disini (Maluku) adalah provinsi,” ujarnya saat memenuhi undangan jamuan makan malam oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, Kamis malam (24/12/2020).
Nico katakan, terkait pengelolaan dan pengembangan pariwisata, sehingga Seychlles ingin berbagi pengalaman dengan Provinsi Maluku.
“Pak Gubernur dalam waktu dekat ini, saya akan mengundang pak gubernur ke Seychlles. Pak gubernur menyesuaikan jadwal waktu dan program-program singkat yang bisa kita kerjakan bersama nantinya,” ungkapnya sembari menambahkan pihaknya telah membahas hal tersebut bersama kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dengan membentuk tim kecil.
“Saya juga sudah sampaikan ke Prof Max (Kadis Pariwisata) kita akan bentuk satu tim kecil. Jadi ada tim work pariwisata. Nanti saya tempatkan orang saya ke Maluku,” bebernya.
Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja Utusan Khusus Presiden Seychelles yang telah berbagi pengalaman dan kelebihannya dalam dunia Pariwisata.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, saya mengucapkan selamat datang, serta menyampaikan terima kasih dan apresiasi, kepada Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles Untuk Negara-Negara Anggota ASEAN, Bapak Nico Barito dan Rombongan ke Maluku, semoga kunjungan ini dapat menjejaki peluang kerjasama, antara Pemerintah Provinsi Maluku melalui Pemerintah Pusat dengan Negara Seychelles,” ujarnya.
Gubernur Murad katakan, Maluku merupakan salah satu provinsi berciri kepulauan, yang memiliki 1.340 pulau dengan jumlah penduduk sebanyak 1,8 juta jiwa yang tersebar pada 11 kabupaten/kota.
“Maluku memilki kesamaan dengan Negara Seychelles, dimana banyak memiliki pulau-puau kecil,” imbuhnya.
Dijelaskan Murad, Provinsi Maluku memiliki potensi sumber daya alam antara lain, perikanan, pertanian, pariwisata dan pertambangan yang menjadi penggerak ekonomi. Di sektor perikanan, potensi yang dapat dikembangkan, baik perikanan tangkap, budidaya, maupun hasil olahan perikanan. Sedangkan di sektor pertanian, potensi yang dapat dikembangkan, antara lain perkebunan cengkeh dan pala.
“Perkebunan pala yang sangat terkenal yakni di Pulau Banda, dimana pala banda merupakan unggulan Maluku, yang telah berumur ratusan tahun, Maluku juga memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan khususnya pariwisata bahari di Ambon, Kei, Seram, Maluku Barat Daya, Kepulauan Banda dan wilayah-wilayah lainnya,” katanya.
“Untuk itu, pada kesempatan ini saya menawarkan peluang kerjasama antara lain, pengembangan eko wisata, dan menjadikan pulau-pulau kecil sebagai destinasi khusus, dan Kepulauan Banda sebagai destinasi unggulan Maluku,” katanya lagi.
Gubernur Murad menambahkan, penambahan modal kerja pada Bank Pembangunan Daerah Maluku Dan Maluku Utara untuk menjadikannya sebagai bank ekonomi biru, yang diarahkan untuk pengembangan perikanan rakyat, antara lain perikanan tangkap skala kecil (perikanan tuna), budidaya rumput laut, dan olahan hasil perikanan, serta pengembangan agro wisata pala di Kepulauan Banda, Konservasi lingkungan, serta teknologi pengelolaan sampah, untuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Banda.
Sebagaimana diketahui, Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles akan berada di Kota Ambon selama dua hari (24-26 Desember 2020). Dua hari Kunjungan kerjanya, pada 24 Desember, Utusan Presiden Seychlles didampingi Kadis Pariwisata melakukan obserbasi wisata di Kota Ambon dan menghadiri Misa Vigil Natal di Gereja Katedral Ambon.