Ambon, MalukuPost.com – Negeri Soya berhasil meraih Sertifikat Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia (RI).
Penyerahan sertifikat dipusatkan di areal Amahusu Beach, Negeri Amahusu, Selasa (02/11/2021) dan diterima oleh Ketua Proklim RW.001 Negeri Soya Willem Hitijahubessy.
Sertifikat Proklim diberikan kepada lokasi yang memenuhi kriteria Proklim Utama dan Proklim Lestari, sedangkan Trophy Proklim diberikan kepada penerima penghargaan Proklim Utama dan Lestari.
Kategori Proklim terdiri dari Proklim Pratama, Proklim Madya, Nominasi ProKlim Utama, dan Nominasi Proklim Lestari. Kategori Proklim ditetapkan berdasarkan nilai akhir Proklim, yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan.
Tujuan program itu adalah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy memberi apresiasi kaum milenial di Kota Ambon di Desa/Negeri dan Kelurahan, sebagai motor penggerak dalam keberhasilan meraih Trophy Proklim Utama dan Sertifikat Proklim Utama dan Madya oleh KLHK-RI.
“Isu perubahan iklim atau climate change merupakan masalah serius yang dihadapi dunia setelah pandemi Covid-19, dengan tiga hal yang menjadi ciri, diantaranya, naiknya suhu bumi, terjadinya banjir dan tanah longsor, akibat intensitas hujan yang tinggi, serta naiknya permukaan air laut,”ujarnya.
Dijelaskan Louhenapessy, selain perubahan iklim sebagai isu terkini, Kementerian LHK telah berupaya mengajak masyarakat untuk merawat dan melestarikan lingkungan melalui berbagai program apresiasi, baik secara individu, lembaga, maupun Pemerintah Daerah.
“Sertifikat Prolim Utama selain Negeri Soya, juga Naku, Hukurila,Soya, Passo, Desa Negeri Lama, Hative Besar, serta Batu Gajah. Sedangkan yang mendapat Tropy Proklim Utama, yakni Negeri Rutong dan Negeri Amahusu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Maluku-Papua, Kementerian LHK, Priyanto mengatakan, saat ini semua daerah mengalami perubahan iklim yang berdampak pada pemanasan global, dan terjadinya bencana alam.
“Oleh sebab itu, Kementerian LHK melaksanakan tindakan adaptasi dampak perubahan iklim dan kegiatan mitigasi menurunkan emisi gas rumah kaca di atmosfer, melalui penanaman pohon, menghemat energi, serta hemat gas buang,” katanya.
“Trophy dan Sertifikat Proklim yang diserahkan ini bukanlah lomba melainkan apresiasi kepada kelompok masyarakat atas aksi yang dilakukan dalam adaptasi perubahan iklim,” katanya menambahkann.
Sekedar dijetahui, sebelumnya penyerahan Trophy Proklim Utama dan Sertrifikat Proklim Utama dan Madya diserahkan di Negeri Rutong oleh Kepala Balai, kepada perwakilan kelompok Proklim dan disaksiskan oleh Kepala Dinas LHK Provinsi Maluku, Roy Syauta, dan Kepala Dinas LH dan Persampahan, Alfredo Hehamahua. Selanjutnya kegiatan yang sama juga dilaksanakan di Amahusu Beach, Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe.