Saumlaki, Malukupos.com – Yayasan Lelemuku telah membuktikan bahwa yayasan ini satu-satunya yayasan dibawah Kemendikbud Ristek dalam wilayah 12 Maluku dan Maluku Utara yang mampu mendirikan 4 sekolah tinggi.
Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) Policarpus Lalamafu menyatakan jika tidak dibatasi oleh regulasi maka Yayasan Lelemuku sudah pasti menambah lagi satu sekolah tinggi yang baru Yakni sekolah tinggi perikanan.
“Selama visitasi, pemerintah melihat adanya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat maka yayasan-yayasan yang telah memiliki lebih dari satu perguruan tinggi diprogramkan untuk mengikuti program akselerasi penyatuan dan pengabungan perguruan tinggi,” ujarnya saat pelantikan badan pengurus Universitas Lelemuku Saumlaki, pada Jumat, (17/6/22).
Menurut Lalamafu, YPT-RLS adalah yayasan yang memiliki 4 sekolah tinggi, diminta untuk diikut serta dalam program akselerasi pengabungan dan penyatuan dengan bantuan biaya 100 juta per perguruan tinggi.
“Dari status-status perguruan tinggi yang paling kecil yaitu Akademik, politeknik dan universitas, kita ada pada level yang paling tinggi hari ini Universitas Lelemuku Saumlaki. Hal ini mencerminkan bahwa daerah kabupaten kepulauan Tanimbar telah satu langkah lebih maju, karena telah memiliki Universitas di Tanimbar,” ungkapnya.
Lalamafu menandaskan, pihaknya telah berkomitmen membantu pemerintah dan pemerintah daerah mengamalkan amanat undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang mewajibkan setiap warga Negara turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kita kalahkan yayasan yang ada di Tual, Maluku Tenggara, Banda Naira, Maluku Utara yang saat ini kalau kita lihat di beberapa media mewacanakan soal pemekaran provinsi Maluku Tenggara raya, salah satu indikatornya adalah memiliki Universitas. Dan yayasan Lelemuku telah menyumbangkan kepada daerah bahwa Tanimbar telah memiliki Universitas. Dari 4 yayasan yang mengusulkan kita yang diberi ijin pertama. Ada yayasan yang sampai pada hari ini belum di keluarkan ijin,” tegasnya.
Dijelaskan Lalamafu, putusan presiden sudah menetapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). yang menjadi dasar bagi lembaga yang ada di universitas untuk menetapkan standar-standar itu secara baik, dimana mahasiswa-mahasiswa yang akan diluluskan dari universitas Lelemuku Saumlaki harus mencapai KKNI pada level 6.
“Hal itu ditegaskan agar mahasiswa yang diluluskan itu punya cara berpikir, cara pandang, dan berprilaku itu ada pada level 6, sebagaimana visi Unlesa untuk Unggul, berdaya saing dan terpercaya,” katanya.
“Mahasiswa adalah customer kita yang datang dan membeli ilmu disini. Dia keluar sebagai alumni membawa nama almamaternya. Ilmu yang kita jual hari ini sebagai kompetisi yang digunakan untuk dunia kerja baik di pemerintah maupun di swasta,”katanya lagi
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Jems Keliwulan mengatakan Para lulusan Universitas Lelemuku Saumlaki yang akan lulus nanti harus punya pengetahuan yang cukup untuk mengubah mindset orang Tanimbar.
“Karakter orang Tanimbar seperti patung Tumbur yang mana pengrajinnya membuat patung itu duduk tongkat dagu itu gambaran kehidupan yang malas, Begitu juga dengan makanan kita ubi dan kumbili, makanannya di dalam tanah, namun punya jalar yang panjang dan ada dimana-mana,”bebernya.
Keliwulan menambahkan, itulah gambar karakter orang Tanimbar yang suka baku injak, tidak saling support namun menjatuhkan.
“Nah, bagaimana karakter itu bisa di ubah? Dia memberikan tanggung jawab itu kepada Universitas Lelemuku untuk bisa merubah lewat pendidikan di lembaga Itu. Kader-kades yang tumbuh dan keluar dari sini (Kampus Lelemuku,red) adalah orang-orang yang berkualitas,”pungkasnya.