Ini Alasan Raja Aboru Ganti Semua Staf, Badan Saniri hingga Kader

IMG 20230805 144021 scaled

Ambon, MalukuPost.com – Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Aboru, Maluku Tengah (Malteng), Butje Sinay membeberkan sejumlah alasan mengapa dirinya menggantikan semua staf, badan saniri, hingga kader.

Kepada wartawan di Ambon, Minggu (06/08/2023), dirinya mengaku badan saniri Negeri Aboru diberhentikan lantaran masa jabatan mereka sudah berakhir sejak 2022 sehingga harus segera diganti.

Sedangkan untuk pergantian kader, ia merasa di masa pemerintahannya saat ini sangat dibutuhkan penyegaran kader.

“Kenapa sampai harus semena-mena menggantikan mereka karena untuk saniri SK mereka sudah kelewatan satu tahun karena dari 2016 sampai 2022 saja. Sama halnya dengan staf pemerintah negeri,” ungkap Sinay.

Menurutnya, untuk mendapatkan pekerjaan yang berkualitas dalam suatau instansi, maka harus dibutuhkan penyegaran.

“Makanya saya ganti semuanya. Saniri ada 9, kemudian staf, dan 22 kader. Sedangkan untuk yang menggantikan mereka semuanya masih dalam proses,” terangnya.

Melalui pergantian tersebut, kata dia, membuat pihak-pihak bersangkutan menentang pemerintah Negeri Aboru, dengan cara mencemarkan nama baiknya.

Pencemaran nama baik itu, tak lain dan tak bukan adalah dituding telah melakukan ajakan selingkuh terhadap seorang wanita di Negeri Aboru lewat pesan WhatsApp.

“Padahal itu hanyalah sebuah candaan, saya pikir ini karena mereka tidak senang diganti, sehingga mencoba untuk mencemari nama baik saya. Saya ini seorang guru Agama, tidak mungkin saya akan berbuat hal yang tidak baik,” tuturnya.

Disamping itu, ia juga merasa perlu adanya pengusutan anggaran pada raja sebelumnya di Negeri Aboru, karena selama enam tahun menjabat, yang bersangkutan tidak pernah membuat laporan keuangan.

“Bahkan, tidak ada serah terima jabatan antara raja sebelumnya dengan penjabat kepala pemerintah negeri saat ini. Jadi harta kekayaan negara di Negeri Aboru itu kita tidak tahu karena tidak ada serah terima,” pungkasnya

Pos terkait