Langgur, MalukuPost.com – Dalam rangka memeriahkan hari Nen Dit Sakmas (7 September), dilaksanakan lomba untuk anak-anak sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Lomba dimaksud yakni Kolase Parenting yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Malra, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan bekerjasama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) serta didukung oleh Dinas Pendidikan setempat.
Pantauan MalukuPost.com, lomba yang diikuti oleh ratusan anak usia 3-6 tahun tersebut dipusatkan di halaman sekolah TK Pembina Langgur, Senin (11/9/2023).
Koordinator lomba, Ani Ingratubun mengungkapkan, selain lomba kolase parenting, pihaknya telah melaksanaan lomba fashion show.
“Kemarin itu sudah dilakukan lomba fashion show, dimana awalnya peserta diperkirakan hanya 60 dan dilakukan dalam satu hari ternyata meleset karena tingginya antusias orang tua untuk menyertakan anaknya mengikuti lomba tersebut yang mengakibatkan jumlah peserta membludak sampai mencapai angka 132 anak. Oleh karena itu lomba untuk parenting kolase ini ditunda sampai hari ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, seni kolase adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan cara menempel potongan, pecahan, atau kepingan bahan material yang terbuat dari kertas, kaca, biji-bijian, kerang, kulit kayu, dedaunan, atau bahan alam lainnya.
Bahan-bahan tersebut ditempelkan pada sebuah gambar (sketsa) sehingga membentuk warna yang indah. Kegiatan kolase merupakan kegiatan yang banyak disukai anak-anak karena sangat menyenangkan. Kolase tidak hanya kegiatan yang menyenangkan saja tetapi juga bisa digunakan sebagai media belajar.
“Lomba (kolase parenting) ini kita mengajak anak untuk bisa berinteraksi dengan orang tua. Biasanya anak itu selalu disuruh oleh orang tua. Nah, dari sini kita bisa melihat apakah selama ini yang dijalani orang tua hanya selalu menyuruh anak ataukah bagaimana anak dan orang tua saling kerjasama (komunikasi yang baik),” jelasnya.
Lomba klase parenting hari ini, lanjut Ingratubun, dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama untuk kelompok anak usia 3-4 tahun. Sementara yang usia 5-6 di sesi kedua dengan gambar (sketsa) yang berdeda.
“Tiap kelompok sketsanya berbeda. Ini juga untuk melatih motorik halus anak dalam memegang benda selain komunikasi baik dengan orang tua serta pengetahuannya juga didapat didalamnya,” tandasnya.
Ingratubun mengungkapkan, sebelum dilaksanakan di kecamatan Kei Kecil, pihaknya sudah menggelar lomba yang sama di lima kecamatan lainnya yakni Kei Kecil Timur, Kei Kecil Timur Selatan, Kei Kecil Barat, Hoat Sorbay, dan Manyeuw.
“Kegiatann ini juga untuk mendukung acara yang akan kami laksanakan yaitu porseni tingkat nasional yang dilakukan oleh guru-guru TK se-Indonesia, dan Kabupaten Malra akan tampil membawakan senam irama dengan alat,” tutur Ingratubun.
Diakuinya, memang ada kerinduan dari beberapa guru yang ada di wilayah pulau Kei Besar agar kegiatan ini juga dilaksanakan disana.
“Kami memang merindukan juga kegiatan dfisana, namun saat ini kami awali dulu di wilayah daratan pulau Kei Kei Kecil,” imbuhnya.
Ingratubun berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak, karena untuk guru PAUD (baik formal maupun non formal) itu ada enam aspek perembangan yang harus didasari pada anak.
Keenam aspek tersebut yakni nilai agama moral, kognitif (pengetahuan), fisik motorik (halus dan kasar), bahasa, seni dan sosial emosional.