Masohi,MalukuPost.com – Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 Kodim 1502 Masohi tahun 2023 digelar di Desa Sepa dan Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, berlangsung, 20 September hingga 19 Oktober 2023.
Tidak saja sukses membangun sarana prasarana bagi warga, tetapi lebih dari itu, TMMD ke-118 tahun 2023, menoreh sejarah baru, karena berhasil mendamaikan warga Sepa dan Tamilouw. Kedua negeri tetangga ini hubunganya sempat tercabik-cabik akibat konflik komunal.
Tanggal 14 November 2023, adalah hari bersejarah dua negeri bertetangga itu.
Perbatasan Negeri Sepa dan Tamilouw dipilih sebagai tempat strategis penandatanganan Piagam Pamahanunusa.
Diasksikan Gubernur Maluku Murad Ismail, penandatanganan Piagam Pamahanunusa dilakukan, Pejabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa, Dandim 1502/ Masohi Letkol Csi. M. Jusuf Aksa,Kapolres Malteng AKBP. Dax Emmanuelle,Raja Sepa Asgar. Amahorue, dan Raja Tamilouw Sukardi Tomagola,.
Untuk lebih menguatkan akta damai itu, semua yang hadir turut membubuhkan tandatangan mereka diatas kain gandong putih sepanjang 50 meter.
Kegiatan bersejarah itu diakhiri makan patita bersama warga kedua negeri.
Pada kesempatan itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail berpesan agar kedua warga tidak lagi terlibat konflik.
Gubernur juga mengapresiasi Dandim 1502/Masoh, Letkol Csi M.Jusuf Aksa, bertindak sebagai insiator perdamaian, sehingga warga Sepa dan Tamilouw sepakat berdamai.
Bersamaan dengan suksesi rekonsiliasi, Kodim 1502/Masohi, menyerahkan sebanyak 5000 anakan pohon pala kepada warga dua negeri.
Riuban anakan pohon pala, secara simbolis diserahkan, Gubernur Murad Ismai, Pejabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa serta Dandim 1502/Masohi Letkol Csi M.Jusif Aksa.
Dandim 1502/Masohi Inisiator Perdamaian
Terwujudnya proses damai antara dua negeri ini, tidak terlepas dari niat mulia Dandim Letkol Csi M.Jusuf Aksa dan jajaranya.
Pasca konflik komunal pada November 2021, Dandim yang juga putra asal Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan itu, bernisiasi melakukan rekonsiliasi untuk mendamaikan kedua kubu bertikai, tidak saja melalui pertemuan tetapi juga melalui ceramah di masjid di dua kampung itu.
“Waktu konflik lalu saya ada ditengah masyarakat. Awalnya saya tidak yakin dapat mendamaikan masyarakat Sepa dan Tamilouw. Saya tidak patah semangat. Kami mendatangani kedua kelompok bertikai dan berdialog, mendengar apa keluhan mereka.Ada hal yang yang perlu di intervensi oleh pemerintah, dan alhamdulillah akhirnya upaya kita membuahkan hasil dan warga kedua negeri sepakat berdamai ”ujar Dandim.
Selain dialog, Dandim uga mensosialisasikan pesan damai.
“Kami mendatangi masjid-masjid menyampaikan ceramah sekaligus mendengar keluhan warga. Ada hal yang yang perlu di intervensi oleh pemerintah dan alhamdulillah akhirnya upaya kita membuahkan hasil dan warga kedua negeri sepakat berdamai ”ujar Dandim.
Negeri Sepa dan Tamilouw, Kecamatan Amahai, secara geografis terletak dipesisir pantai Selatan Pulau Seram. Layakanya negeri/desa lainya di Maluku, masalah hak ulayat petuanan (status tanah adat) sering kali menjadi pemicu konflik antarnegeri, selain itu faktor kesejahteraan, kurangnya ketersediaan sarana prasana menyulut orang untuk cepat melakukan hal-hal yang berpotensi melanggar norma hukum.
“Banyak persoalan dikemukan warga saat kami dialog, tidak serta merta soal lahan, tetapi saya melihat ada persoalan lain yang mesti kita selesaikan, sehingga kemudian kami koordinasikan dengan Pemda, dan Korem di Ambon untuk menetapkan Sepa-Tamilouw sebagai lokasi sasaran TMMD ke-118”ungkap Dandim.
Berkah RLH Dari TMMD 118 Untuk Ibu Aminah Wailisa
TMMD ke-118 menjadi berkah tersenidiri bagi Ibu Aminah Wailiisa. Dari empat unit rumah yang dibangun selama sebulan pelaksanaan TMMD ke-188, Aminah mendapat satu unit rumah untuk ditempati bersama anak-anaknya.
“Dari empat unit rumah yang kita bangun satunya untuk Ibu Aminah. Almarhum suaminya Ibu Aminah adalah salah satu korban yang meninggal pada saat konflik, sehingga layak mendapatkan rumah”ungkap Dandim.
Ibu Aminah Wailisa bersama suaminya Hasyim Tuhaera (almarhum) sebelumnya menempati rumah beratapkan rumbia berdinding papan di Dusun Ampera Negeri Tamilouw.
Rumah tersebut rusak dan dibakar masa perusuh saat konflik kedua negeri pecah.
Selain kehilangan hunian, insiden berdarah awal November 2021 itu, uga merengut nyawa Hasyim Tuharea.
Meski demikian, Aminah sangat bersyukur dan merasa terbantu dengan program TMMD karena mendapatkan bantuan RHTL, Aminah bersama 5 anak bersama dua orang cucu tidak lagi tinggal menumpang di rumah sanak family pasca bentrok.
“Beta (saya) mau sampaikan terima kasih, karena melalui program TMMD ini sakarang Beta sudah bisa tinggal di rumah yang baru. Beta juga mau bilang terima kasih dan hormat kepada Bapak Dandim Jusuf Aksa, Beta berdoa semoga Bapak Dandim selalu dirahmati dan diberikan kemudahan rezeki oleh Allah Subhanahu wa ta’ala,” ucap Aminah.
Selain Ibu Aminah, perasaan syukur juga dikemukakan Kepala Dusun Rohua, Sounohue Matoke.
Diakui program TMMD menjawab kebutuhan masyarakat, ditambah lagi sarana prasarana yang dibangun juga manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
“Kami berterima kasih kepada satgas TMMD, telah membangun berbagai sarana di kampung kami. Semua ini sangat bermanfaat bagi kami di sini. Kami juga mau bilang terima kasih kepada Bapak Dandim 1502/Masohi dan jajaranya,mendamaikan kami” Ujar Sounohue.
Program TMMD di dua negeri bertetangga itu memang sudah berakhir, ditutup oleh Kasdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI. Agung Pambudi, di lapangan Sepakbola negeri Tamilouw, Kamis (19/10).
Tapi berakhirnya program itu menjadi babak baru bagi warga kedua negeri disana, untuk memelihara hasil pekerjaan fisik dan mengaplikiasikan ilmu pengetahuan berkat program non phisik TMMD.
Sebagaimana pesan Pangdam dalam amanatnya yang dibacakan Kasdam XVI/Pattimura saat menutup kegiatan TMMD ke-118 mengatakan, tujuan TMMD adalah untuk membantu pemerintah daerah guna mempercepat akselerasi pembangunan juga rekonsiliasi perdamaian guna meningkatkan kesejahteraan sekaligus memantapkan kemanunggalan TNI dan rakyat, dalam rangka menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh.
Diharapkan, melalui program TMMD sinergitas lintas sektoral mewujudkan kemanunggalan TNI Rakyat semakin kuat.
Diketahui sejumlah pembangunan yang dikerjakan dalam program TMMD ke 118 Tahun 2023, yakni pembangunan 4 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), rincianya 1 unit RTLH milik Ibu Aminah Wailisa, tempat wudhu dan MCK di Dusun Ampera. Sedangkan di Dusun Yalhatan, dibangun 3 unit RTLH. Kedua dusun ini masuk dalam petuanan negeri Tamilouw.
Di dusun Lohy juga dibangun tempat wudhu dan MCK. Sedangkan di dusun Rohua, talud sepanjang 60 meter dan tempat penampungan air bersih. Kedua dusun ini masuk dalam wilayah negeri Sepa.
Sedangkan kegatan non phisik meliputi penyuluhan KB, Wasbang, Bela Negara,Bahaya Narkotika, Kerukunan Umat Beragama, Cinta Tanah Air dan penyuluhan Pertanian.