Ambon, MalukuPost.com, – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab sosial, politik dan komitmennya untuk berkontribusi pada pembangunan negara. Dia lalu mengajak para kader untuk membawa perubahan bagi bangsa, meskipun keberhasilan perubahan tersebut juga tergantung pada keseriusan dan integritas kader dalam menjalankan visi dan misi partai.
“Ketika kapal kita semakin besar, janganlah Maluku tidak ikut dalam kapal itu. Maluku harus ikut didalam kapal itu. Kita membawa kapal itu kepada perjuangan cita-cita yang kita harapkan. Kita mau membawa perubahan bagi bangsa ini,” demikian ajakan Surya Paloh ketika memberikan orasi politiknya saat menghadiri Rapat Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024 Partai NasDem Provinsi Maluku, di Hotel The Natsepa, Rabu, 7 Februari 2024.
Pemilik Media Grup ini, juga memberikan penjelasan mengenai kompleksitas dalam berpolitik dan menjaga moralitas secara bersamaan. Sebab, meskipun mudah diucapkan, melaksanakannya memerlukan kesadaran akan nilai-nilai moral dan prinsip. Dia juga berpesan kepada para kader untuk tidak terlalu mudah menyerah dan mengingatkan bahwa perjuangan untuk menjaga moralitas dalam politik memerlukan keteguhan dan kesabaran.
“Kita harus selalu menyatakan tidak mudah berpolitik sekaligus menjaga moralitas. Mudah diucapkan tidak mudah untuk dilaksanakan, tapi kepada kalian saya ingatkan jangan terlalu mudah untuk menyerah. Walaupun sebutir pasir, setetes air, niat baik kalian untuk memberi sesuatu yang berarti bagi bangsa ini, itu sudah baik saudara-saudaraku semuanya,” jelas Paloh.
Dia juga menggarisbawahi tentang pentingnya menjaga integritas dan martabat dalam perjuangan politik. Merebut kekuasaan haruslah dilakukan dengan memegang teguh azas kepantasan, etika dan kepatutan, sehingga peradaban manusia tetap terjaga. Dalam artian, melalui pesannya ini, Paloh mengingatkan bahwa nilai-nilai adab dan kehormatan sebagai manusia tidak boleh dikorbankan demi kekuasaan semata.
“Saya ingin menggugah kalian semua bahwa filosofis kita sebagai kader partai politik. Kita mau merebut kekuasaan tapi caranya, azas kepantasan, etika dan kepatutan. Peradaban kita sebagai manusia jangan berubah untuk tidak jadi manusia lagi. Kita adalah manusia yang dimuliakan, jangan rendahkan. Nilai arti adab kita sebagai manusia, bukan karena mabuk kekuasaan semata-mata,” tegas Paloh.
Dihadapan ratusan kader, Paloh juga menekankan pentingnya menjaga sikap menghormati perbedaan pendapat dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menerima kritik dan menghargai sudut pandang yang berbeda tanpa menganggap lawan politik sebagai musuh. Hal ini dia tegaskan karena pentingnya kepemimpinan yang mempromosikan dialog, kerja sama dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap beragam perspektif dalam membangun negara.
“Dan jangan sekali-kali kalau kalian suatu ketika memimpin negeri ini, yang tidak sepakat kalian anggap musuh. Itu tidak boleh. Kalian akan menjadi pemimpin suatu ketika. Itu yang saya harapkan,” pungkasnya.
Mengakhiri orasi politiknya, Paloh kembali mengingatkan bila jabatan dan kekuasaan hanyalah amanah sementara yang harus dipegang dengan penuh kesadaran akan tanggung jawabnya. Meskipun manusia rentan melakukan kesalahan, penting untuk tetap mempertahankan niat baik dan ketulusan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin. Dengan begitu, integritas dan kesadaran moral tetap dijaga, meskipun dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam menjalankan kepemimpinan.
“Ketika kalian menempatkan posisi sebagai penguasa, sadarlah, itu hanya amanah sementara yang harus kalian pegang. Tetaplah dengan niat baik. Kesalahan, itu kodrat kita sebagai manusia tapi niat baik dan ketulusan jangan pernah hilang dari diri kalian,” tutup Paloh.