Langgur, MalukuPost.com – Pembinaan Mental dan Sejarah Kodam Jaya/Jayakarta (Bintaljarahdam) Jaya, menyelenggarakan kegiatan doa lintas agama, Jumat (5/4/2024).
Siaran pers Bintaljarahdam Jaya yang diterima media ini, Sabtu (6/4) menyebutkan, kegiatan doa lintas agama dimaksud untuk mendukung keselamatan para prajurit dimanapun berada dan bertugas.
Diketahui, doa lintas agama dilaksanakan oleh masing-masing agama yakni yang beragama Islam di Masjid Al-Jihad Makodam Jaya dan Masjid Immadudin KPAD BS/Cililitan.
Selanjutnya yang Protestan dilaksanakan di Gereja Gemindo Nafri Komplek BS Perumahan Jabatan Kodam Jaya. Yang beragama Katolik di Kapel Santo Ignatius Kompleks BS Perumahan Jabatan Kodam Jaya.
Sementara untuk yang beragama Hindu dipusatkan di Pura Padmasari Kompleks BS Perumahan Jabatan Kodam Jaya.
Kabintaljarahdam Jaya Kolonel Infanteri Johanis Victorianus Tethool dalam press release-nya menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan visi dan misi Bintaljarahdam Jaya.
“Visi dan misi yang saat ini Bintal jalankan melalui salah satu program kami yaitu doa lintas agama, dimana seluruh personil jajaran Kodam Jaya melakukan doa serentak setiap bulan pada hari Jumat dan Minggu pertama di rumah ibadah yang sudah disediakan di Kodam Jaya Jayakarta,” ungkap Kolonel Tethool.
Tujuan dari program ini, lanjut Kolonel Tethool, yang utama adalah meningkatkan iman dan ketakwaan personil Kodam Jaya sekaligus menanamkan jiwa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam diri setiap personil Kodam Jaya.
Kabintaljarahdam berharap, melalui program ini, iman dan ketakwaan personil tetap terjaga dan termonitor, sehingga dalam pelaksanaan tugas personil sehari-hari selalu berpedoman pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila khususnya sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Menurutnya, hal itu sangatlah penting dalam mambentuk ahlak personil dalam mengemban tugas mereka.
“Besar harapan saya kepada para pimpinan jajaran Kodam Jaya untuk dapat mendukung program ini, dengan menfasilitasi dan memerintahkan personilnya untuk hadir dalam ibadah hari Jumat dan Minggu pertama setiap bulannya, agar apa yang diharapkan melalui program ini dapat tercapai sehingga jiwa dan mental personil dapat terpelihara dan terpantau secara terorganisir sehingga tingkat pelanggaran personil juga dapat semakin kita tekan,” pungkasnya.