Musyawarah Pastores Amboina 2024 Digelar Di Saumlaki

WhatsApp Image 2024 07 28 at 06.18.15 1
Foto bersama usai pembukaan Muspaspas

Saumlaki, MalukuPost.com – Musyawarah Pastoral Pastores (Muspaspas) Keuskupan Amboina tahun 2024 di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar akhirnya resmi dilaksanakan. Pembukaan kegiatan ini berlangsung di lapangan Mandriak Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Senin (15/7/2024). Sebelum seremonial pembukaan Muspaspas, Uskup Diosis Amboina, Mgr.Seno Ngutra memimpin misa syukur bersama lebih dari 100 orang imam di keuskupan Amboina, yang tersebar di wilayah Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.

Hadir dalam misa dan pembukaan kegiatan Muspaspas ini, Direktur Urusan Agama Katolik Ditjen Bimas Katolik Kementrian Agama RI,pimpinan umat beragama di Maluku, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepulauan Tanimbar,pimpinan dan anggota DPRD Kepulauan Tanimbar,Plt Sekretaris Daerah bersama pimpinan SKPD, beberapa utusan Pemkab se Maluku, sejumlah tamu undangan dan umat Katolik di wilayah Tanimbar yang datang dari beberapa paroki terdekat.

Misa syukur ini dimeriahkan dengan liturgi inkulturasi oleh ratusan Orang Muda Katolik (OMK) yang bergabung dalam kelompok koor penggerak paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat dibawah pimpinan Purbo Yempor dan lebih dari 100 anak Sekami paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat dibawah pimpinan dr. Juliana Ch. Ratuanak.

Ketua Panitia Pelaksana Muspaspas, Piterson Rangkoratat dalam laporan tertulisnya yang dibacakan oleh Aloysius Batkormbawa menyatakan, kegiatan ini merupakan forum yang penting dan strategis bagi Keuskupan Amboina untuk melakukan evaluasi terhadap semua agenda keuskupan yang telah dilaksanakan, sekaligus melakukan perencanaan untuk menghasilkan agenda kerja keuskupan.

“Kegitan ini penting dilaksanakan tas asar dua pertimbangan utama yaitu paradigmatis dan empiris. Secara paradigmatis, kegiatan Muspaspas dilaksanakan sebagai wujud hakikat gereja Katolik, baik secara institusi rohani maupun manusiawi. Sebagai institusi rohani, gereja Katolik membangun keberadaan dan karya perutusannya atas dasar rahmat Roh Kudus yang senantiasa menyertai dan membimbingnya dalam perjalanan sejarah,”katanya.

Sedangkan sebagai institusi manusiawi, gereja Katolik merupakan kumpulan individu kaum beriman yang terstruktur secara kelihatan melalui tatanan hierarki dibawah kepemimpinan uskup diosesan dalam kesatuan dan Kerjasama dengan kolegium para imam. Secara empiris, melalui Muspaspas Keuskupan Amboina 2024, para imam dibawah bimbingan gembala utama uskup diosis akan mengevaluasi diri dan pelayanan reksa pastoral, serta menyusun langkah-langkah strategis demi perwujudan gereja Katolik yang mandiri di provinsi Maluku dan Maluku Utara. Dengan demikian, diharapkan agar para peserta Muspaspas senantiasa membaharui dan memurnikan diri dan pelayanan dalam semangat persaudaraan sejati menuju gereja Katolik yang mandiri.

Dikatakan, Muspaspas Keuskupan Amboina dilaksanakan berdasarkan sejumlah regulasi, yaitu: dokumen Konsili Vatikan ke-III tentang pembaharuan dan penyucian diri gereja, Kitab Hukum Kanonik, Kanon 460 tentang rapat imam-imam dan umat beriman, serta Statuta Keuskupan Amboina. Maksud pelaksanaan Muspaspas Keuskupan Amboina 2024 adalah untuk memupuk kolegialitas Uskup dan para imam keuskupan Amboina.

Tujuan pelaksanaan Muspaspas Keuskupan Amboina 2024 adalah untuk memajukan dan mengambangkan kesatuan (communio), gereja particular dibawah kepemimpinan Uskup Diosis Amboina,Mgr.Seno Ngutra. Memantapkan visi dan misi gereja Katolik keuskupan Amboina, mengevaluasi being dan doing pastores keuskupan Amboina, mengevaluasi sosialisasi dan implementasi hasil Muspaspas maupun Sinode, membahas dan mengevaluasi tugas dan karya pelayanan reksa pastoral dalam bidang koinonia,liturgia,kerygma, diakonia,martiria,harta benda gereja, sekolah Katolik, rumah sakit Katolik, keluarga, seminari dan Lembaga hidup bakti. Selain itu, Muspaspas bertujuan untuk menghasilkan rencana strategis reksa pastoral keuskupan Amboina.

Muspaspas Keuskupan Amboina tahun 2024 ini dilaksanakan dibawah sorotan tema : “Berjalan Bersama Membangun Gereja Keuskupan Amboina Yang Mandiri Di Tahun 2043” dengan sejumlah rangkaian kegiatan seperti acara pembukaan dan misa, rapat-rapat pastores, retret pastores serta misa pentahbisan imam baru dan acara penutupan yang berlangsung sejak 15 Juli 2024 hingga 27 Juli 2024.

Peserta Muspaspas Keuskupan Amboina 2024 berjumlah 136 orang, yang terdiri dari para pastor yang bertugas di provinsi Maluku dan provinsi Maluku Utara serta peserta lainnya baik yang berasal dari Keuskupan Amboina maupun dari keuskupan lain.

Kegiatan ini terselenggara karena didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang mengucurkan dana hibah dari APBD 2024 sebesar Rp. 2.500.000.000; dukungan pendanaan dari INPEX ltd.sebesar Rp.105.000.000, sumbangan dari pemerintah desa se-Kabupaten Kepulauan Tanimbar serta sawadaya umat Katolik di Tanimbar dan Maluku Barat Daya.

Muspaspas Keuskupan Amboina 2024 dibuka secara resmi oleh Direktur Urusan Agama Katolik Ditjen Bimas Katolik Kementrian Agama RI, Dr.Aloma Sarumaha dan membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

“Penentuan Saumlaki sebagai tempat kegiatab tentu ada alasannya. Tadi, Mgr. Seno Ngutra menyampaikan bahwa setelah 20 tahun, peristiwa semacam ini baru dilakukan lagi di daerah. Tetapi saya mengatakan bahwa pemilihan tempat ini sebagai bagian dari strategi dari pinggir ke tengah. Kalau tengah itu dimengerti atau dimaknai sebagai pusat, maka pusat akan kokoh apabila dimulai dari pinggir,”katanya.

Dikatakan, pelaksanaan kegiatan Muspaspas Keuskupan Amboina merupakan peristiwa imaniah iman yang menyejarah dalam sejumlah aktivitas seorang beriman dan dengan peristiwa-peristiwa tersebut iman umat semakin kuatkan diteguhkan dan digairahkan. Olehnya itu, ada beberapa hal yan mesti mendapat perhatian. Salah satu diantaranya adalah bagaimana memperkuat keluarga Katolik di tengah gejolak zaman, persoalan-persoalan stunting, KDRT, judi online, narkoba, perkawinan anak.

“Saya minta masalah-masalah sosial ini yang sudah menjadi agenda besar pemerintah, ikut dibicarakan sebagai gereja mandiri. Sekalipun nanti pada tahun 2043 tapi tidak harus menunggu sampai tahun itu, mesti berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata Aloma sambil memuji Uskup Seno Ngutra yang telah melakukan berbagai terobosan mewujudkan kemandirian umat yang tersebar di 1.340 pulau se-Maluku dan Maluku Utara itu.

Dalam sambutannya, Uskup Diosis Amboina Mgr.Seno Ngutra menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan seluruh komponen asyarakat di daerah atas segala bentuk dukungan dan berharap semoga kehadiran para imam yang tinggal di Saumlaki, Sifnana, Lauran, Olilit Barat dan Olilit Timur, bisa mendatangkan berkat bagi umat maupun pemerintah daerah.

“Apapun agamamu, apapun statusmu, terima kasih karena sudah berikan rasa aman dan damai untuk kami. Terima kasih istimewa kepada umat Katolik di Tanimbar yang dengan cara istimewa juga memberikan cinta dan perhatian bagi peserta Muspaspas dan bagi para pastor yang tinggal di rumah umat. Untuk semua kebaikannya, saya mohonkan rahmat dan berkat Allah untuk anda sekalian,” kata Uskup diakhir sambutannya.

Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh pemain oukulele dari Lauran, kelompok pemain music tradisional okulele yang terdiri dari anak anak dan remaja Kristen, Muslim dan Katolik di Saumlaki serta tari kolosal awal mula Tanimbar oleh sanggar “Tiwal Lolin” dibawah pimpinan Pablo Refiali. Sanggar tiwal Lolin adalah salah satu sanggar anak genre gabungan anak-anak muda Protestan, Katolik dan Muslim di Saumlaki. Sanggar ini mengisahkan peradaban masyarakat Tanimbar ejak awal mula, zaman kolonial hingga masuknya misi gereja Katolik.

 

Pos terkait