Ambon, MalukuPost.com – Dalam upaya mendukung pembangunan iman dan takwa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku melalui Biro Kesejahteraan Rakyat memberikan bantuan perjalanan ibadah ke Tanah Suci dan lokasi-lokasi rohani lainnya. Program ini mencakup perjalanan umroh bagi umat Islam, serta wisata rohani untuk umat Hindu, Buddha, Kristen Protestan, dan Katolik.
Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, secara resmi melepas 73 tokoh agama yang terpilih untuk mengikuti perjalanan ibadah ini pada Selasa (12/11/2024) di Ambon. Rinciannya, 50 peserta umroh akan berangkat ke Mekkah dan Madinah, 5 umat Buddha dan 5 umat Hindu ke India, serta 8 umat Kristen Protestan dan 5 umat Katolik ke Yerusalem.
Dalam sambutannya, Sadali menekankan pentingnya perjalanan ini sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh agama yang telah berperan besar dalam pembinaan mental dan spiritual masyarakat Maluku.
“Perjalanan ini adalah oase spiritual, kesempatan untuk merefleksikan diri, meningkatkan kualitas keimanan, serta memperdalam pemahaman akan ajaran suci agama masing-masing,” kata Sadali.
Ia berharap pengalaman dari kunjungan ke situs-situs suci ini dapat menjadi motivasi bagi para tokoh agama dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis dan berbudi pekerti luhur.
Sadali menjelaskan, program ini merupakan bentuk apresiasi dari Pemprov Maluku kepada tokoh agama yang telah memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan spiritual di daerah.
“Kami sangat menghargai dedikasi para tokoh agama yang terus menjadi pilar pembinaan masyarakat. Ini adalah wujud terima kasih kami atas pengabdian mereka,” tambahnya.
Perjalanan umroh ke Mekkah bagi umat Islam dijadwalkan berlangsung selama 9 hari, dari 14 hingga 22 November 2024. Sementara itu, perjalanan rohani ke India bagi umat Hindu dan Buddha berlangsung selama 6 hari, mulai 29 November hingga 4 Desember 2024. Adapun perjalanan ke Yerusalem bagi umat Kristen Protestan dan Katolik akan dilaksanakan selama 6 hari, dari 11 hingga 16 Desember 2024.
Melalui program ini, Pemprov Maluku menunjukkan komitmennya untuk mendukung kehidupan beragama yang harmonis dan toleran di Maluku. Sadali berharap kegiatan ini dapat terus mempererat persatuan masyarakat Maluku yang plural dan beragam.
“Semoga perjalanan ini membawa manfaat besar tidak hanya untuk para peserta, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Maluku,” tutup Sadali