Laporan Rudi Fofid-Ambon
Ambon, Malukupost.com – Halida Nuriah Hatta datang di Ambon. Puteri bungsu Bung Hatta itu hadir di Hotel Amaris, Rabu (10/12). Ia berbincang-bincang dengan 17 pemimpin muda asal Maluku dan Maluku Utara.
Halida memang diundang menjadi pembicara dalam pelatihan kepemimpinan bertajuk “Bung Hatta Youth Leadership Program 2024 Maluku-Maluku Utara”. Ia memaparkan materi “Warisan Kepemimpinan dan Pemikiran Bung Hatta”.
Pada kesempatan itu, Halida menekankan pentingnya belajar nilai-nilai Bung Hatta untuk mencegah korupsi. Nilai-nilai itu adalah kejujuran dan integritas, kesederhanaan, kemandirian dan kebebasan berpikir, keadilan sosial, cinta tanah air dan patriotisme, dedikasi pada pendidikan; doa, kerja, dan disiplin; kesetaraan dan anti diskriminasi.
Menurut Halida, nilai-nilai itu tidak hanya diucapkan dengan kata-kata. Bung Hatta juga menunjukkan nilai-nilai itu dalam seluruh tindakannya.
“Cara Bung Hatta melaksanakan nilai-nilai itu dengan komitmen dan konsisten. Ya istiqomah. Selain itu dengan kejujuran dan makan makanan halal,” papar Halida.
Halida banyak bercerita tentang pengalamannya dengan sang ayah. Dia menyebutkan, masa muda Bung Hatta habis untuk perjuangan. Ia fokus pada cita-cita. Sebab itu, Bung Hatta muda tidak punya waktu pacaran. Setelah Indonesia merdeka, barulah Bung Hatta menikah dengan Rahmi. Perkawinan itu dikaruniai tiga putri, yakni Meutia, Gemala, dan Halida.
Menjawab pertanyaan peserta tentang tantangan terbesar Bung Hatta sebagai wakil presiden, Halida menjelaskan, Bung Hatta sangat menjaga relasi dengan Bung Karno. Ia menyebut Dwi Tunggal Bung Karno dan Bung Hatta sangat kuat. Bung Hatta rajin menulis surat kepada Bung Karno.
“Kalau Bung Karno tidak membalas surat, itulah tantangan terberat. Sebab di sekitar Bung Karno, terlalu banyak kepentingan,” papar Halida.
Tentang tantangan pergerakan dan perjuangan, kata Halida, Bung Hatta sebagai pimpinan Perhimpunan Indonesia bersikap non kooperatif.
“Bung Hatta mau non kooperatif, oto aktivita. Kita berdayakan apa yang ada pada kita sendiri,” ungkap Halida.
Dari perjalanan hidup Bung Hatta sejak masa kecil, hidup di Belanda, dan duduk di pemerintahan Indonesia, Halida berkisah pula tentang pengalaman Bung Hatta di Boven Digul dan Banda Neira. (Malukupost)