Keluarga Korban Bentrok Antar Kelompok Pemuda di Malra Tuntut Keadilan

IMG 20250328 162707 1 scaled
Orang tua dari Kedua korban Alm. Natan Kudubun dan Dirly Russel.

Langgur, MalukuPost.com – Bentrok antar dua kelompok pemuda di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku, pada Minggu (16/3/2025) dini hari telah meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.

Dua belas hari berlalu sejak peristiwa tragis yang merenggut nyawa dua pemuda, namun hingga kini belum ada pelaku yang ditangkap, membuat keluarga korban merasa kecewa dan resah.

 Dari insiden tersebut, tercatat sebanyak 16 orang menjadi korban. Tujuh di antaranya merupakan warga sipil, dengan dua korban meninggal dunia, yaitu Natan Kudubun (23) dan Dirly Russel (15). Sementara itu, sembilan anggota kepolisian dari Polres Malra juga mengalami luka akibat bentrokan tersebut.

Orang tua dari Natan dan Dirly menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja kepolisian yang hingga kini belum berhasil menangkap pelaku penembakan yang menyebabkan kematian anak mereka.

“Saya harap pemerintah daerah dan aparat kepolisian segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan konflik ini,” ujar Septinus Russel, ayah almarhum Dirly.

Senada dengan itu, ibunda Dirly, yang masih terpukul atas kepergian putranya, menyampaikan permintaan tegas kepada aparat penegak hukum.

“Paling sakit sekaliee. Sebagai ibu, saya minta dari pihak kepolisian Polres Malra maupun dari Polda Maluku tolong segera menangani kasus ini dan menangkap pelaku untuk diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara ini,” ucapnya dengan tangis.

Sementara itu, ibunda almarhum Natan Kudubun, Wehelmina Marta Kudubun, juga mengungkapkan kesedihannya yang mendalam.

“Saya sangat resah bercampur sakit di hati ini. Saya minta kepada pihak kepolisian atau pihak lainnya agar segera menyelesaikan masalah ini. Tangkap pelaku penembakan baru kami orang tua merasa lega,” tuturnya.

Keluarga korban menuntut Kapolda Maluku agar lebih serius dalam menangani kasus ini.

“Tolong Pak Kapolda untuk serius perhatikan masalah ini. Tolong tangkap pelaku. Kalau tidak selesaikan barang (masalah) ini akan makan korban. Jadi selesaikan cepat supaya katong (kami) orang tua bisa puas. Kasihan, kami selaku orang  tua sangat merasa rasa sakit. Jadi tolong pak Kapolda selesaikan masalah ini cepat,” kata Marta sambil menangis.

Keluarga mengharapkan ada langkah konkret dari pihak berwenang untuk mengungkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarga yang ditinggalkan.

Pos terkait