Bangsa Indonesia Sudah Kehilangan Roh Kebangsaan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan - malukupost.com
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Ambon, malukupost.com – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan bangsa Indonesia sudah kehilangan roh kebangsan karena generasi muda sekarang tidak lagi menghormati orangtua.

“Selama 17 tahun bangsa Indonesia seperti kehilangan roh kebangsaan karena generasi muda tidak lagi menghormati orangtua seperti dulu, tidak hanya di Jakarta tapi juga di Maluku,” kata Zulkifl pada Acara Ceramah Kebangsaan, di Ambon, Jumat.

Acara tersebut dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff, pejabat sipil, TNI/Polri, pimpinan dan anggota DPRD, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan latupatti.

Menurut Zulkifli, anak-anak generasi sekarang tidak lagi menghormati orangtua, dan ceilakanya lagi, ada anak mengutuk orangtuanya sendiri. Perilaku seperti itu tidak mencerminkan Pancasila yang beradab.

Ia menjelaskan, mulai tahun 1998 roh kebangsaan itu sudah mulai menjauh dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Disadari atau tidak, dahulu bangsa ini mempunyai BP7, P4, Pendidikan Moral Pancasila (PMP), Kewarganegaraan, Budi Pekerti dan sekarang semua sudah tidak ada.

“Dulu di provinsi dan kabupaten/kota ada lembaga khusus, yakni BP7 dan bersama dengan perguruan-perguruan tinggi di daerah secara terus menerus menyampaikan pembangunan karakter bangsa, yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Anak-anak sekolah sekarang kalau ditanya apa itu Pancasila?, dapat jawaban bahwa Pancasila itu hanya untuk orangtua. Kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Padahal, kata Zulkifli, bangsa Indonesia mempunyai empat konsensus dasar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Konsesus kebangsaan harus terus menerus disampaikan dan diamalkan sehingga jati diri kebangsaan itu menjadi budaya dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

“Jati diri kebangsaan tidak sekedar retorika, artinya setelah 69 tahun Indonesia merdeka, janj-janji kebangsaan harus kita wujudkan dalam bentuk perilaku hidup dan budaya kita sehari-hari,” katanya. (ant/MP)

Pos terkait