Pembuatan peta risiko bencana tsunami itu dilakukan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan difasilitasi UNESCO, kata Kepala BPND Ambon Enrico Matitaputty, Senin.
“Pemetaan resiko bencana dilakukan karena letak geografis Ambon yang rentan bahaya tsunami sehingga perlu dilakukan,” katanya.
Menurut dia, tahap awal pemetaan akan dilakukan di kawasan pesisir yakni negeri Hutumuri kecamatan Leitimur Selatan.
“Kegiatan ini difasilitasi Unesco di Negeri Hutumuri yang merupakan kawasan pesisir untuk membantu warga mengetahui ancaman bencana tersebut,” katanya.
Enrico mengatakan, pemetaan perlu dilakukan karena hasil penelitian pakar geologi Prof Ron Harris mengatakan Tsunami diprediksi akan melanda Ambon, akibat siklus tektonis yang terjadi sekali dalam beberapa ratus tahun.
Akumulasi akibat gerakan lempeng Pasifik mendorong lempeng Eurasia. Kecuali lempeng Indo-Australia yang cenderung pasif, aksi dorong kedua lempeng berakibat terkumpulnya energi dan menimbulkan gempa.
“Hasil penelitian Ron Harris juga menyatakan Ambon memiliki histori tsunami yakni air Turun Naik di Galala yang terjadi 1952,” tandasnya.
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya melakukan pemetaan risiko bencana tsunami serta melakukan sosialisasi dan pemasangan tanda larangan.
Tanda larangan, katanya telah dipasang di seluruh kawasan pesisir, perbukitan dan tepi sungai agar masyarakat dapat memahami dan melakukan tindakan antisipasi dini.
“Ke depan kami juga akan melakukan sosialisasi tanda larangan khusunya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana,” kata Enrico.
Ia menambahkan pemerintah tidak akan mampu melakukan upaya penanggulangan bencana sendiri tanpa didukung berbagai pihak, karena itu paradigma penyelenggaraan kebencanaan dan kesiapsiagaan, merupakan upaya membangun kesiapan masyarakat secara sistematis.
“Sebagian besar masyarakat tinggal di daerah rawan bencana gempa, tsunami, banjir maupun tanah longsor, yang diperlukan adalah kesiagaan dan bersama-sama melakukan antisipasi dini sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya. (ant/MP)