Lagi, Petinju Asal Maluku Kandas Di Perempat Final Piala Presiden

Hari keempat Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden di Palembang, Sumatera Selatan, petinju putra Indonesia satu-persatu tumbang dari lawan-lawannya. Petinju putra Indonesia hanya menyisakan dua petinju yang melaju ke babak semifinal di kelas 49 kilogram dan 64 kilogram. Memasuki babak delapan besar, petinju putra Indonesia tidak bisa melanjutkan tren positif seperti di babak sebelumnya. Di kelas 56 kilogram Indonesia yang menurunkan Rafly Langi dan Ralin Lumoly (Maluku), harus tersingkir di babak delapan besar. Sebelumnya dua petinju Maluku Steven Kastanya dan Lodewijk Batlajery gagal di babak penyisihan. Sama halnya di kelas 64 kilogram, Indonesia yang menurunkan Rizal Parede juga bernasib sama dengan yang lainnya. Rizal harus mengakui keunggulan lawannya dari Kamboja dengan kalah angka.Sedangkan di kelas 49 kilogram, Indonesia masih menyisakan Vingki Montolalu yang berhasil menang angka dari petinju Mesir, meski di akhir pertandingan mendapatkan protes dari pelatih Mesir
Ralin Lumoly
Ambon, Maluku Post.com – Hari keempat Kejuaraan Tinju Internasional Piala Presiden di Palembang, Sumatera Selatan, petinju putra Indonesia satu-persatu tumbang dari lawan-lawannya.

Petinju putra Indonesia hanya menyisakan dua petinju yang melaju ke babak semifinal di kelas 49 kilogram dan 64 kilogram. Memasuki babak delapan besar, petinju putra Indonesia tidak bisa melanjutkan tren positif seperti di babak sebelumnya.

Di kelas 56 kilogram Indonesia yang menurunkan Rafly Langi dan Ralin Lumoly (Maluku), harus tersingkir di babak delapan besar. Sebelumnya dua petinju Maluku Steven Kastanya dan Lodewijk Batlajery gagal di babak penyisihan.

Sama halnya di kelas 64 kilogram, Indonesia yang menurunkan Rizal Parede juga bernasib sama dengan yang lainnya. Rizal harus mengakui keunggulan lawannya dari Kamboja dengan kalah angka. Sedangkan di kelas 49 kilogram, Indonesia masih menyisakan Vingki Montolalu yang berhasil menang angka dari petinju Mesir, meski di akhir pertandingan mendapatkan protes dari pelatih Mesir.

Usai pertandingan, Vingki Montolalu menuturkan, dirinya mengakui kemenangan ini sedikit berbau keberuntungan sebagai tuan rumah. Dirinya tidak menyangka jika juri akan memberikan kemenangan untuk dirinya.

Meski begitu, masih banyak yang harus dia evaluasi untuk pertandingan selanjutnya.Sementara itu, gugurnya beberapa petinju Indonesia di babak delapan besar menjadi sorotan penting bagi pelatih tinju untuk menghadapi Sea Games 2015 di Singapura.

Selain itu, minimnya try out yang harusnya didapatkan tim tinju Indonesia yang diproyeksikan ke Sea Games 2015, membuat petinju-petinju Indonesia minim jam terbang.

Kegagalan petinju putra Indonesia di ajang Piala Presiden menjadi pekerjaan rumah yang harus diperbaiki sebelum terjun ke Sea Games di Singapura.(09)

Pos terkait