Prinsipnya, masing-masing faksi yang bersitegang harus duduk bersama membicarakan hal ini untuk mencari solusi terbaiknya.
“Bagi saya, masalah tim futsal Pra PON Maluku hanya persoalan sepele kok!. Masalah ini dapat saja diselesaikan jika masing-masing faksi mau merendahkan hati dan punya ketulusan memajukan olahraga Maluku, khususnya futsal,” papar Domi dalam bincang-bincang dengan Maluku Post di Swiss Belhotel, Jalan Kapitan Ulupaha Ambon, Kamis (23/4/2015).
Aktivis mahasiswa pencinta olahraga ini mengatakan kasus tim futsal Pra PON Maluku tak akan meruncing jika ada koordinasi yang baik di antara pengurus KONI Maluku, Asosiasi Provinsi PSSI Maluku dan Asosiasi Futsal Daerah (AFD) Maluku.
“Persoalannya di situ. Maksudnya, jika KONI Maluku berkeinginan kuat menyelesaikan polemik ini, baik petinggi Asprov PSSI Maluku dan AFD Maluku harus diajak duduk berunding bersama untuk menuntaskan persoalan yang ada. Kalau KONI Maluku tetap diam sama artinya KONI Maluku membiarkan polemik ini terus berlarut-larut tanpa penyelesaiannya,” tutupnya. (09)