‘Parlente’ Kalau Porlasi Maluku Katakan Bina Atlet Lokal

Ambon, Maluku Post.com – Aliansi Masyarakat Peduli Dunia Olahraga Maluku (AMPDOM) menuding pengurus teras Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Maluku hanya bersandiwara di media massa untuk memperoleh pengakuan dan anggaran pembinaan dari KONI Maluku.

Padahal, yang publik tahu, selama ini Pengprov Porlasi Maluku juga tidak pernah menggelar pembinaan maupun latihan bagi atlet-atlet pemula maupun yunior yang akan terjun di babak kualifikasi PON XIX pada akhir 2015.

Informasi yang diperoleh media ini, Selasa (5/5) kemarin, menyebutkan saat ini nyaris seluruh personel TNI-AL yang pernah membela Maluku di kualifikasi PON dan PON 2004, 2008, dan 2012 telah dipindahtugaskan ke daerah lain di Indonesia, sehingga Pengprov Porlasi Maluku tak lagi punya atlet-atlet yang akan dikirim ke babak kualifikasi PON.

“Selama ini pengurus utama Porlasi Maluku selalu berkoar-koar di Koran-koran kalau kelas ini dan kelas itu akan lolos ke PON, padahal layar ke PON hanya pakai wild card. Ini kan namanya pembodohan dan pembohongan publik Maluku. Dong tuh ‘parlente’ (pembohong,red),”  kecam Wakil Ketum AMPDOM Domi Alexander Latupeirissa di Ambon, Kamis (7/5).

Pengprov Porlasi Maluku, lanjut Domi, diatur  tipikal pengurus cabang olahraga (cabor) yang pandai bersilat lidah dan hanya pandai bersandiwara untuk diperhatikan pengurus KONI Maluku agar dapat berangkat ke PON.

“Sangat lucu setelah saya baca komentar pengurus Porlasi Maluku di Koran, bahwa selama ini Porlasi ada kasih latihan atlet-atlet. Sejak kapan Porlasi itu bina anak-anak Maluku untuk jadi atlet-atlet layar yang tangguh. Bukankah selama ini layar hanya pakai tenaga personel TNI-AL yang memangnya menjaga perahu-perahu layar di Halong. Mental praktisi olahraga macam begini yang bikin hancur dan rusak olahraga Maluku. Tapi kok KONI Maluku percaya sama orang-orang tidak jujur seperti ini,” sindirnya.

Domi berharap KONI Maluku tetap pada pendirianya tidak mengizinkan layar maupun cabor lainnya yang hanya mengharapkan wild card ke PON.

“Kalau sampai wild card masih berlaku, kami akan protes dan gelar aksi demo,” ancamnya.  (09) 

Pos terkait