APBD Kota Ambon 2016 Ditetapkan Rp1,9 Triliun

louhenapessy 2
Ambon, Maluku Post.com – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon, Maluku tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp1,9 triliun, melalui pembahasan dan rapat paripurna penetapan Perda APBD.
“APBD Kota Ambon tahun 2016 mengalami kenaikan 9,53% dari APBD Perubahan tahun 2015. Sementara belanja daerah dianggarkan Rp1,2 Triliun atau naik 2,87% dari APBD-P tahun 2015,” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Minggu (29/11).
APBD tahun 2016 dalam struktur anggaran mengalami defisit Rp14,3 miliar. Jumlah tersebut ditutupi oleh pembiayaan daerah yang terdiri dari prediksi sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2015.
Setelah dikurangi penyertaan modal dan pembayaran pokok hutang Rp14, 3 miliar, sehingga terjadi keseimbangan antara pendapatan daerah dan belanja daerah.
Menurut Richard, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Ambon meliputi, pajak dan retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang sah dianggarkan Rp117 miliar.
Selanjutnya dana perimbangan merupakan sumber penerimaan daerah yang berasal dari dana transfer pempus berupa dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam.
Selain itu Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dianggarkan Rp842 miliar atau naik 13,08% dari APBD-P 2015, dan memberikan kontribusi 70,57% dari total pendapatan daerah.
“Untuk lain-lain pendapatan daerah yang bersumber dari pemerintah atasan berupa bagi hasil pajak dari Pemprov, dana dana penyesuaian berupa tambahan tunjangan penghasilan dan tunjangan profesi guru, serta bantuan khusus keuangan pemprov, dana kapitasi jaminan kesehatan serta dana desa dianggarkan Rp233 ,iliar atau naik 0,75% dari APBD-P 2015 dan memberikan kontribusi 19,56% dari total pendapatan daerah,” katanya.
Sedangkan belanja tidak langsung, dianggarkan Rp796 miliar atau naik 11,73% dari APBD-P 2015 dan menyerap anggaran Rp 65,95% dari total belanja daerah.
Belanja langsung sendiri dianggarkan Rp411 miliar atau turun 10,84% dari APBD-P 2015 dari total belanja daerah.
Ditambahkannya, untuk pembiayaan daerah yang dianggarkan untuk menutup selisih antara anggaran anggaran pendapatan daerah, dengan anggaran belanja daerah dalam bentuk surplus ataudefisit, pada pos penerimaan pembiayaan berupa sisa lebih perhitungan anggaran 2015 diprediksikan Rp16, 7 miliar.
“Jika dibandingkan dengan pos pengeluaran pembiayaan untuk penyertaan modal pemda pada Bank Pembangunan Maluku Rp1.6 miliar, pembayaran pokok utang PDAm Rp750 juta, maka terdapat sisa pembiayaan Netto Rp14, 3 miliar yang akan digunakan untuk menutupi defisit anggaran,” kata Richard Louhenapessy. (MP-3)

Pos terkait