LP2B Songsong Hari Aids Dengan Bagi-Bagi Kondom

kondom
Ambon, Maluku Post.com – Lembaga Pengabdian Pemuda Bangsa (LP2B) menyongsong peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2015 dengan membagi-bagikan kondom gratis kepada kelompok masyarakat di Pulau Ambon.
“Kami sudah mulai membagi-bagikan kondom gratis sejak tiga bulan yang lalu,” kata Direktur LP2B Madina Mansyur di Ambon, Sabtu (28/11).
Ia mengatakan, membagi-bagikan kondom gratis kepada masyarakat bukan berarti mendukung perilaku seks bebas, melainkan bagian dari kampanye publik untuk menurunkan tingkat penularan HIV/AIDS, terutama bagi kelompok-kelompok beresiko tinggi, di antaranya pekerja seks komersial (PSK), waria dan orang-orang muda yang juga termasuk dalam kategori anak jalanan.
Karena itu, program tersebut masih akan terus berlangsung hingga 5 Desember nanti.
“Kita tidak mendukung perilaku seks bebas tapi seks aman dengan ‘use condom 100 percen’, artinya dengan menggunakan kondom maka memperkecil resiko tertular HIV,” katanya.
Dikatakannya lagi, dalam upaya menurunkan tingkat penularan HIV/AIDS di kalangan beresiko tinggi, pihaknya gencar menjalankan program Komunikasi Perubahan Perilaku, yakni penjangkauan, diskusi, konseling, dan pendampingan di berbagai wilayah di Pulau Ambon.
Karena itu hingga kini kelompok-kelompok dampingan LP2B terdiri dari, anak jalan yang berjumlah sekitar 160an orang, pria pekerja seks (PPS) sekitar 70an orang, PSK di jalanan 30an orang, dan lelaki beresiko atau pelanggan PSK sebanyak 67 orang, belum ada yang terinfeksi HIV/AIDS.
Dari sisi resiko, menurut Madina, anak jalanan sangat beresiko karena 95 persen dari mereka memiliki akses terhadap aktivitas seksual tidak aman, mulai dari kebiasaan berganti-ganti pasangan hingga berhubungan dengan waria yang menjadi pekerja seks, gay, dan PSK.
Selain itu, resiko terinfeksi juga datang dari akses terhadap penggunaan obat-obatan terlarang.
“Anak jalanan dalam defenisi kami bukan hanya anak-anak yang tidak punya rumah tapi juga yang berada di luar rumah lebih dari 12 jam, kelompok ini kami sebut juga dengan orang muda, karena itu pengelompokan usia dimulai dari 15 hingga 26 tahun, banyak dari mereka juga punya akses terhadap narkoba,” katanya. (MP-5)

Pos terkait