Ambon, Maluku Post.com – Forum Penyelamat Olahraga Maluku (FPOM) mengimbau KONI Maluku tetap pada keputusannya untuk tidak menyertakan cabang olahraga yang mengharapkan wild card agar berpartisipasi di PON XIX Jawa Barat pada September 2016 mendatang.
Pelarangan wild card merupakan bagian dari efisiensi anggaran daerah dan penguatan mental tanding atlet-atlet di cabang-cabang unggulan yang bersusah payah meloloskan diri ke PON XIX melalui jalur kualifikasi PON 2015.
“Untuk efisiensi, sebaiknya KONI Maluku tetap pada pendiriannya untuk tidak menyertakan cabor yang hanya menggunakan wild card ke PON Jawa Barat,” tegas Wakil Ketua FPOM Erik Dahoklory kepada Maluku Post melalui ponselnya, Kamis (4/2).
Menurut Erick, penggunaan wild card selain bersifat pemborosan anggaran daerah, hal itu juga tidak mendidik pengurus cabor untuk bekerja keras agar kelak cabor terkait mampu meloloskan atletnya secara murni ke PON 2020 Papua dan PON-PON selanjutnya.
“Kalau satu cabor pakai wild card pasti akan menimbulkan kecumburuan terhadap cabor lain, dan kebijakan itu akan membuat pengurus cabor terlena dan malas membina atlet,” paparnya.
Erick mengusulkan dana wild card dialihkan untuk menambah extra pudding atlet-atlet cabang unggulan seperti tinju, dayung, atletik, kempo, selam dan karate.
“Sebaiknya dana untuk wild card dialihkan saja untuk menambah menu atlet-atlet cabor unggulan,” usulnya. (rony samloy)