Ambon, Maluku Post.com – Ketekunan latihan dan kedisiplinan menjadikannya sukses sebagai karateka yunior berprestasi. Hal ini dibuktikan Siswa SMA 4 Negeri Ambon ketika menyabet juara pertama kategori yunior Asia Tenggara pada Turnamen Karate memperebutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Cup 2016 di Jakarta, juara pertama kategori serupa pada ASEAN Cup 2016 di Surabaya, Jawa Timur, dan juara ketiga Komandan Detasemen Pasukan Marinir (Dandenpasmar) Cup 2016 di Surabaya, Jawa Timur.
Alexander Siahaya, begitu nama lengkap putra pertama pasangan Victor Siahaya dan Ana Teftutul, ketika diwawancarai Maluku Post di sela-sela perhelatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Ambon di Lateri, Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, Ambon, Jumat (20/5) , mengulas balik prestasinya selama ini. Siswa Kelas X SMAN 4 Ambon ini mengisahkan sejak berusia 6 tahun dia sudah mulai berlatih karate, cabor bela diri asal Jepang yang telah mendunia sejak lama.
“Saya berlatih karate waktu masih usia 6 tahun atau waktu (saya) duduk di kelas 1 SD (Sekolah Dasar). Yang latih saya itu simpai Pieter Renyaan dari perguruan Inkai.” ungkapnya.
Pola latihan Alexander begitu teratur dan atas inisiatif dirinya sendiri. “Kalau pagi sebelum ke sekolah saya latihan ringan, hanya beberapa menit saja. Pulang sekolah saya makan dan istirahat. Sorenya saya latihan lagi. Dan pola latihan itu saya terapkan setiap hari,” tuturnya.
Alexander mengungkapkan sebelumnya dirinya tak pernah mengikuti kejuaraan-kejuaraan karate di Ambon namun dirinya langsung tampil di podium karate nasional.
“Selama ini saya hanya ikut kejuaraan di luar Maluku,” tandasnya.
Alexander berobsesi menjadi atlet andalan Maluku di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX-2020 di Papua dan even-even nasional lainnya.
“Saya ingin menjadi atlet Maluku yang berprestasi di level nasional dan internasional”.
Menurut Alexander, bahwa pesan dari kedua orang tuanya yakni jika jadi anak yang sukses, jangan sombong dan selalu menjunjung kesopanan dan etika pergaulan.
“Ayah dan ibu selalu katakan, saya harus rendah hati dan hormati orang tua dan guru,” pungkasnya. (rony samloy)