Laga Semifinal PS. Maluku VS Persebaya Diwarnai Kericuhan

Ambon, Malukupost.com - Perjuangan tim Kepala Madan Kabupaten Buru Selatan, Maluku, akhirnya terhenti di babak semifinal Piala KONI Pusat dan BUMN 2017 akibat rusuh yang melanda pendukung Maluku dan bonek Persebaya Surabaya, Jawa Timur di Jakarta, Sabtu (28/1) petang. Kericuhan tersebut menyebabkan tiga orang suporter Persebaya (Bonek) koma hingga pertandingan dihentikan panitia penyelenggara turnamen. Alhasil, seluruh pertandingan dinyatakan ditutup oleh pihak kepolisian setempat. “Turnamen itu tidak dilanjutkan karena panitia pusat tidak profesional.Seluruh perangkat pertandingan dan panpel tidak becus, tidak berkualitas dan tidak profesional,” kecam pelatih tim Kepala Madan-Maluku, Mochal Lestaluhu di akun facebooknya, Sabtu malam.

Ambon, Malukupost.com – Perjuangan tim Kepala Madan Kabupaten Buru Selatan, Maluku, akhirnya terhenti di babak semifinal Piala KONI Pusat dan BUMN 2017 akibat rusuh yang melanda pendukung Maluku dan bonek Persebaya Surabaya, Jawa Timur di Jakarta, Sabtu (28/1) petang.

Kericuhan tersebut menyebabkan tiga orang suporter Persebaya (Bonek) koma hingga pertandingan dihentikan panitia penyelenggara turnamen. Alhasil, seluruh pertandingan dinyatakan ditutup oleh pihak kepolisian setempat.

“Turnamen itu tidak dilanjutkan karena panitia pusat tidak profesional.Seluruh perangkat pertandingan dan panpel tidak becus, tidak berkualitas dan tidak profesional,” kecam pelatih tim Kepala Madan-Maluku, Mochal Lestaluhu di akun facebooknya, Sabtu  malam.

Lestaluhu menuding panpel pusat tidak sigap sehingga turnamen tersebut dihentikan begitu saja hanya gara-gara perkelahian supporter kedua tim.

“Apabila anda ditunjuk menjadi ketua panpel untuk melaksanakan sebuah kompetisi atau turnamen sepakbola apalagi pada tingkat nasional, saya sarankan sebaiknya diukur dulu kemampuan anda. Bisa tidak. Harusnya perangkat pertandingan dapat memimpin turnamen tersebut sampai tuntas dengan aman, damai dan dalam semangat fair play, sehingga tidak terjadi kericuhan seperti ini. Saya nilai kericuhan terjadi akibat Taufik Nur Alam sebagai ketua panpel tidak becus dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai ketua panpel. Kalau tidak mampu bilang dong. Katanya panitia Piala KONI Pusat dan BUMN Pusat, padahal cara kerjanya  seperti panitia piala Camat dan tarkam saja,” ketusnya.

Di turnamen ini skuat Kepala Madan-Maluku mengawali laga dengan baik setelah di laga penyisihan grup melibas Palu, Sulawesi Tengah, dengan skor 4-1, seri 3-3 menghadapi Bali United, dan mengemas hasil imbang 1-1 melawan Bravo Surabaya.

Di babak 16 besar atau perdelapanfinal, Kepala Madan-Maluku menekuk Nusa Tenggara Barat dengan skor 2-1. Di babak delapan besar, Kepala Madan-Maluku mengakhiri perlawanan Persebaya Yunior. (rony samloy/MP-9)

Pos terkait