Cilacap, Malukupost.com – Mayor Purnawirawan Ely Johanis Latupeirissa adalah pejuang pada masa pembebasan Irian Barat (1963) dan Timor-Timur (1978 dan 1982). Walau usianya 71 tahun, namun
saat ini sedang melakukan aksi berjalan kaki dari Cilacap menuju Surabaya, dan akan melanjutkan perjalanan kaki menuju Jakarta.
Pagi ini, Jumat (27/4), Latuperrisa meninggalkan halaman Koramil 01/Purworejo, menuju Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Ia tiba di Purworejo sehari sebelumnya dan diterima Koramil 01 Kodim 0708/Purworejo.
Latupeirissa berniat melakukukan perjalanan dari Cilacap ke Surabaya. Dari sana, ia akan terus berjalan kaki sampai ke Jakarta. Itu berarti, Latupeirissa akan menempuh jarak lebih dari 1.200 kilometer.
“Saya akan ke Jakarta, dan doakan saya bertemu Presiden Jokowi,” kata Latupeirissa.
Untuk memenuhi obsesi itu, saban hari Latupeirissa berjalan kaki 20 kilometer. Bila malam hari, ia akan bermalam di sebuah kota, dan akan melanjutkan perjalanan pada hari berikutnya.
Latupeirissa memulai aksi sejak 21 April 2018 pukul 06.00 Wib, dari Cilacap, menuju Surabaya melalui jalur selatan Pulau Jawa. Ia akan bertolak dari Surabaya ke Jakarta melalui jalur pantura Pulau Jawa.
Dalam melaksanakan aksinya, Latuperrisa yang pernah bertugas di Yonif 733/Masariku, Ambon, mendapat simpati dari para relawan di setiap kota yang ia lalui, termasuk Relawan Jalan Purworejo (RJP) ikut mengawal dan mengamankan lalulintas.
PRIHATIN NASIB VETERAN
Sesuai hasil wawancara dengan anggota Veteran Cilacap tersebut, Latupeirissa mengatakan, aksi long march ini tujuannya untuk menyampaikan aspirasi dalam bentuk rasa keprihatinannya terhadap pemerintah.
“Selama ini para pejuang, kaum veteran, yang pernah berjuang merebut, mempertahankan kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI, kurang mendapat perhatian dari pemerintah,” cetus Latupeirissa.
Walaupun telah lama menjadi purnawirawan, menurut Latupeirissa, dirinya selalu mengikuti perkembangan berita, informasi khususnya fungsi dan tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan, kedaulatan negara, sebagai perekat anak bangsa, namun tarap hidup nya masih sangat rendah.
Sebagai TNI baik purnawirawan maupun yang masih aktif dalam dinas, dia mengaku tidak akan protes terhadap pemerintah. Alasannya, sangat menghormati Sapta Marga dan sumpah prajurit, berjiwa kesatria, menerima apa adanya. Namun, dia berharap pemerintah memperhatikan kesejahteraan prajurit, sehingga para prajurit dapat melaksanakan tugas sesuai jatidiri prajurit yang berasal dari rakyat, berjuang bersama rakyat demi dan untuk rakyat.
Latupeirissa menyebutkan, pemerintah harus belajar dari pengalaman anggota TNI paa level bawah. Mereka rela meninggalkan keluarga, pergi berjuang, siap mati di medan pertempuran, tetapi penghasilannya sangat kecil jika dibandingkan dengan penyelenggara negara lain.
Selain memperjuangkan nasib seluruh Veteran Indonesia, Latupeirissa ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk mengajukan usul membangun jembatan penghubung Cilacap dan Nusa kembangan.
PAPUA-TIMOR TIMUR
Sesuai data yang diterima Media Online Maluku Post, Mayor Purnawirawan Elly Johanis Latuperrisa berasal dari anggota Veteran Kabupaten Cilacap. Ia lahir di Maluku 3 September 1947, dan kini beralamat rumah di Jalan Baruna Timur 6 Perum Tegal Asri No 207 Cilacap Selatan.
Riwayat perjuangannya antara lain dalam Operasi Pembebasan Irian barat(1963), Operasi Trikora di Irian sebanyak empat kali kali (1968-976), Operasi Seroja di Timor Timur sebanyak dua kali (1978 dan 1982). (rudi fofid/foto dok HL)