Kapolda Maluku Ingatkan Warga Belajar Dari Pengalaman

Ambon, Malukupost.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto kembali mengingatkan seluruh komponen masyarakat di daerah itu untuk selalu belajar dari pengalaman pahit karena konflik kemanusiaan yang sudah pernah terjadi. "Kita sedang menghadapi berbagai perang gaya baru sudah, sebut saja tahun 2017 kemarin polisi diadu-domba dengan rekan-rekan TNI, kemudian polisi dan pemerintah diperhadapkan dengan ulama dan semua diadu," kata dia di Ambon, Rabu (11/4).

Ambon, Malukupost.com – Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto kembali mengingatkan seluruh komponen masyarakat di daerah itu untuk selalu belajar dari pengalaman pahit karena konflik kemanusiaan yang sudah pernah terjadi.

“Kita sedang menghadapi berbagai perang gaya baru sudah, sebut saja tahun 2017 kemarin polisi diadu-domba dengan rekan-rekan TNI, kemudian polisi dan pemerintah diperhadapkan dengan ulama dan semua diadu,” kata dia di Ambon, Rabu (11/4).

Penjelasan itu disampaikan dalam kegiatan “Bakumpul Bacarita Kamtibmas” dengan berbagai elemen masyarakat, dari kalangan ketua rukun tetangga dan rukun warga, lurah, tokoh agama, hingga pimpinan MUI, Klasis GPM, serta Kakanwil Kemenag Maluku.

Ia mengatakan di sisi lain ada “proxy war” di mana banyak pihak yang mengatasnamakan demokrasi atau hak asasi manusia.

Ia mencontohkan tentang satu perusahaan yang UMR tidak sesuai lalu karena didemo akhirnya perusahaan itu lari ke negara lain yang kebetulan sedang mengejar pertumbuhan ekonomi dengan menerima masuknya perusahaan asing.

“Kita juga diperhadapkan dengan perang ‘cyber’ di dunia maya atau yang disebut dengan dimensi gelap era digitalisasi dan ketika kita tidak bijaksana apabila suatu pesan disampaikan secara berulang-ulang meski pun usang maka dianggap sebagai suatu kebenaran,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pada intinya warga bangsa sedang diadu dengan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat menghindari konflik dan belajar dari pengalaman menyedihkan bersama pada masa lampau di daerah itu.

“Ada kalanya kita belajar dari anak kecil, ketika mereka bertikai sesaat kemudian baikan tanpa ada tendensi apapun karena tidak ada rasa dendam,” ujar dia.

Ia menjelaskan ketika mereka terjatuh langsung berdiri dan berlari kembali, tidak mengenal rasa capai atau lelah.

Ia mengajak masyarakat mendedikasikan diri dengan penuh semangat tanpa rasa capai dan permusuhan demi kemajuan bersama.

“Jangan disimpulkan dengan sesuatu yang salah tentang filosofi ini, karena bukan saja belajar dari anak kecil tetapi terhadap siapa saja kita belajar yang penting baik,” katanya. (MP-2)

Pos terkait