Masohi, Malukupost.com – Sejumlah akademisi dan penyair Maluku memberi dukungan penuh bagi kehadiran Paparisa Sastra Nusantara di Masohi. Dukungan itu antara lain dengan kesediaan duduk sebagai Tim Pendamping bengkel sastra tersebut.
Para pendamping tersebut antara lain Mariana Lewier (dosen/penyair), Falantino E. Latupapua (dosen/penyair), Hanafi Holle (dosen/penyair), Roymon Lemosol (guru/penyair), Rudi Fofid (jurnalis/penyair), Ishak R. Boufakar (penyair), Arie Rumihin (komika/ASN), Eko Saputra Poceratu (penyair), dan Echa Gracia Monaten (penyair).
Sementara pada tim pendamping, terdapat nama-nama Arthur Mairiring (ASN/aktivis), Thomas Resusun (dosen), Bety Rumkoda (guru/sastrawan), Erna Kasale (dosen), Engka Waileruny (guru), Lea Mailopuw (guru), Ancha Sapsuha (jurnalis), dan Jeffry Sounawe (advokat).
Paparisa Sastra Nusa Ina dipimpin Ketua Umum Ard Lakatua, Wakil Ketua Umum Evin Rumalay, Wakil Ketua Umum Vito Peirissa, Sekretaris Umum Ike Patty, Wakil Sekretaris Umum Minsen Tenine, Bendahara Umum Devianti Fernandes, dan Wakil Bendahara Umum Adela Unwaru.
Kepengurusan Paparisa Sastra Nusa Ina dilengkapi Biro Kesekretariatan Hesty Jemerly Hulupaa, Biro Usaha Dana Yane Panriany, Biro Pendidikan dan Pelatihan Ria de Fretes, Biro Pementasan Karya Sastra Aprilia de Fretes, Biro Penerbitan Karya Sastra Yunensy T. Pelupessy, Biro Dokumentasi dan Publikasi Meilin L. Tutuarima, Biro Kerja Sama, serta Penelitian dan Pengembangan Misel Batmetan.
Ketua Umum Paparisa Sastra Nusa Ina Ard Lakatua kepada Media Online Maluku Post menjelaskan, komposisi pengurus pada tingkat biro masih akan terus disempurnakan. Untuk sementara, pengurus beraktivitas secara online demi menghormati upaya penanggulangan virus corona.
“Setelah selesai deklarasi, kami langsung batasi aktivitas, kecuali komunikasi online,” ungkapnya.
Lakatua juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak pada level pengurus, Pembina maupun pendamping yang bersedia bersama-sama membangun Paparisa Sastra Nusa Ina.
“Mohon dukungan semua agar kami di Pulau Seram bisa berkontribusi bagi kebudayaan di Indonesia,” paparnya. (Maluku Post)