Sejumlah Elemen Masyarakat Tolak Penyelenggara Debat Kandidat di Ambon

debat kandidat Pilkada MBD

Tiakur, MalukuPost.com – Masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang menggunakan hak pilih (Vooters) pada pemilihan bupati dan wakil Bupati 9 Desember mendatang meminta komisi pemilihan umum daerah (KPUD) setempat agar dapat menggelar debat kandidat di kota tiakur kabupaten maluku barat daya.

Desakan ini menyeruak ketika KPUD menetapkan lokasi debat kandidat dilaksanakan di kota Ambon. Bahkan reaksi dari seluruh elemen masyarakat pun mulai bermunculan terkait polemik lokasi debat di kota Ambon tersebut.

regina mbd
Regina Keriapy

Regina Keriapy salah satu pedagang kaki lima di pasar Tiakur, Rabu (21/10) mengaku, hingga saat ini belum mengenal satupun kandidat yang akan bertarung pada pilkada serentak 9 desember mendatang apalagi visi-misinya.

“Katong (kita) ada tahu kalo mau pemilihan bupati, tapi katong belum tahu sapa-sapa yang maju dalam pemilu kali ini” ujar ibu regina.

Regina meminta agar mestinya KPUD menyelenggarakan debat kandidat di MBD sehingga selaku masyarakat, mereka bisa menyaksikan langsung proses debat dimaksud dan dapat memutuskan pilihan kepada para kandidat yang bertarung.

“Mestinya dong (mereka/KPUD) bikin (gelar red) debat di tiakur (MBD) supaya katong jua tau dan kenal kandidat pung muka,” ungkap regina dengan dialek lokalnya.

Senada dengan regina, salah satu PKL lainnya yakni Esterlina Tetiwar mengatakan, persoalan pedagang di pasar Tiakur cukup rumit sehingga mereka berharap ada calon yang bisa dikenali lewat program dan visi-misinya agar mereka tidak salah menentukan pilihan.

esterlina mbd
Esterlina Tetiwar

“Sampai sekarang seng (tidak) ada satu calon yang datang ke pasar sini supaya katong bisa kenal dia. Apalagi katong (kita) pung (punya) umur sudah lanjut jadi mata sudah rabun jadi seng bisa baca deng liat dong (mereka) pung (punya) muka (wajah) di spanduk atau baliho,” katanya.

“Selain itu katong juga berharap ada debat kandidat di moa (MBD) sini biar katong juga bisa kenal kandidat,” katanya lagi.

Esterlina mengaku terkait informasi pilkada, dirinya selalu mendapatkan informasi dari kepala desanya di pulau leti namun dirinya ingin mengenal para calon yang bertarung di pilkada kali ini.

“Beta dapat informasi dari bapa kades, bahwa ada tiga calon yang maju tapi beta seng kanal dong lalu bagemana katong mau menentukan pilihan,”? kesalnya.

Sementara itu, salah satu akademisi pada Pendidikan Di luar domisili Unpatti cabang Tiakur, Jekriel Septory mengaku, mestinya KPUD MBD melaksanakan debat kandidat di MBD karena rakyat MBD berkepentingan langsung terhadap pesta demokrasi di wilayah itu.

“Bagaimana mungkin yang punya hajatan pilkada itu rakyat MBD tapi debatnya dilaksanakan di kota Ambon,” tandasnya

Septory meminta kepada KPUD agar mempertimbangkan lokasi debat di kota Ambon. Sebab substansi debat itu yang harus diketahui oleh rakyat MBD selaku voters atau pemilik suara.

“Sebab lewat ajang debat kandidat, maka disitulah ajang dimana rakyat MBD dapat menilai dan menentukan pilihannya berdasarkan visi dan misi serta program yang ditawarkan oleh setiap pasangan calon,” pungkasnya.

Pos terkait